TAMBOLAKA KABARNTT.CO—Bupati Sumba Barat Daya (SBD), dr. Kornelius Kodi Mete, menyambut baik kehadiran mahasiswa Universitas Brawijaya (Unbraw) Malang dan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang yang menjalani PKL (praktek kerja lapangan) di Desa Ana Engge, Kecamatan Kodi, Kabupaten SBD, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan mahasiswa PKL ini berlangsung selama 2 bulan dengan mempraktekkan teknik cara mengolah lahan, menanam jagung hibrida sampai masa panen kepada kelompok tani masyarakat Desa Ana Engge.
Setelah lahan itu selesai dipersiapkan, tibalah waktunya untuk ditanami bibit jagung yang dilangsungkan oleh Kelompok Tani Laiko Ole dengan penanaman perdana jagung hibrida,Sabtu (24/9/2022).
Penanaman perdana jagung hibrida ini diikuti oleh Bupati SBD bersama mahasiswa PKL, tim MF dari kampus Unbraw Malang dan Undana Kupang, penyuluh pertanian, Ketua Kelompok Tani Laiko Ole dan anggota kelompok.
Turut hadir Dandim 1629/SBD, Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., Kadis Kominfo SBD, drh. Rihimeha A. Praing, MP., Kadis Perikanan SBD, Ir. Yohanes Frin Tuka, Kadis Peternakan SBD, Kabag Ekonomi SBD, Kapolsek Kodi, Camat Kodi dan Kepala Desa Ana Engge.
Dalam sambutannya, Bupati Kodi Mete mengatakan, kolaborasi kemitraan antarlembaga ini guna melihat kehidupan para petani dalam memenuhi kebutuhan pangannya dan ketersediaan pangan untuk masyarakat Kabupaten SBD, khususnya Desa Ana Engge.
Kodi Mete merasa bangga kepada tim MF dari dua universitas yang dapat membantu pemerintah menyukseskan salah satu program Tujuh Jembatan Emas, yakni desa berkecukupan pangan.
“Saya sangat bersyukur atas kedatangan tim MF dari kedua universitas ini. Tentunya dapat membantu pemerintah dalam menyukseskan salah satu program Tujuh Jembatan Emas, yakni desa berkecukupan pangan,” ujar Kodi Mete.
Bupati Kodi Mete juga mengapresiasi kehadiran sejumlah mahasiswa Unbraw dan Undana yang akan melakukan PKL di Desa Ana Engge selama beberapa bulan ke depan.
Lebih lanjut Bupati Kodi Mete mengatakan, ke depannya masyarakat petani Desa Ana Engge tidak akan kesulitan merawat tanaman jagung sampai musim panen tiba.
Kodi Mete meminta masyarakat Desa Ana Engge menyambut baik program ini dan memanfaatkan kesempatan belajar bersama tim MF dan mahasiswa dari kedua universitas yang melakukan PKL.
“Terima kasih atas kehadiran adik-adik mahasiswa yang telah melakukan PKL di Desa Ana Engge yang dapat membantu masyarakat petani di Desa Ana Engge dalam menyukseskan program TJPS ini dan menerapkan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka,” tuturnya.
Apresiasi juga disampaikan Kepala Desa Ana Engge dengan mengajak seluruh petani untuk bersama-sama belajar tentang pola kemitraan cara baru yang diterapkan oleh mahasiswa dan pada akhirnya kita mendapat hasil yang maksimal.
“Terima kasih kepada seluruh mahasiswa, para penyuluh pendamping dengan segala perjuangan untuk persiapan dalam rangka tanam perdana jagung hibrida hari ini yang sudah dipersiapkan kurang lebih selama 3 hari dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya. (ota)