KOPI Manggarai telah mendapatkan SIG (Sertifikasi Indikasi Geografis) baik kopi jenis Arabika maupun Robusta. Dengan SIG kopi Manggarai diakui sebagai salah satu kopi bercitarasa tinggi dan berkualitas tinggi apabila diolah sesuai dengan SOP yang terdapat di dalam buku persyaratan. Komoditi kopi telah menjadi budaya masyarakat Manggarai sejak tahun 1937.
Kopi merupakan salah satu komoditi yang telah memberikan dampak yang luar biasa pada kehidupan masyarakat Manggarai. Banyak putra putri Manggarai yang mengenyam pendidikan tinggi dibiayai dari hasil kopi. Banyak pengusaha di Manggarai tingkat kehidupan ekonominya sangat sejahtera karena aktif dalam pemasaran kopi.
Harga komoditi kopi relatif stabil. Kopi menjadi gaya hidup dunia sehingga terjadi peningkatan konsumsi kopi yang signifikan. Dalam kasus Indonesia, menurut Menteri BUMN Erick Thohir, ada kenaikan sekitar 45 persen.
Adanya pencanangan Renstra NTT umumnya dan Flores khususnya untuk menjadikan kopi sebagai produk unggulan dan khususnya Pulau Flores menjadikan kopi sebagai destinasi baru pariwisata selain Komodo.
Di sisi lain, ada beberapa kenyataan di antaranya produktivitas kopi per hektar semakin menurun. Rata-rata nasional sekitar 800 kg /ha, sedangkan saat ini menurut survei hanya sekitar 400 kg/ha.
Pohon-pohon kopi semakin tua sehingga besaran biji semakin kecil, bahkan sudah di luar standard SNI (wua lobo)’. Petani semakin tua dan tidak ada minat anak muda untuk menjadi petani kopi lagi.
Untuk itu, selama sepeka terhitung Senin-Sabtu (1-6/82022), di Lapangan Motang Rua, Ruteng diselenggarakan Festival Kopi oleh Kamar Dagang dan Industri bekerja sama dengan Kementerian Parekraf, Dekranasda Provinsi NTT, PT IFG, Pemda Manggarai, BPOLBF, Yayasan Kehati, Ayo Indonesia, Bank NTT, PT Pos, PLN, Pertamina Reo, Bank Mandiri, Bank BRI, Perum Pegadaian, PDAM, MMI, para pengusaha di Kota Ruteng, para pengurus Kadin, Pengurus IWAPI.
Bonefasius Oldam Romas, selaku Ketua Panitia festival, kepada media ini menjelaskan banyak hal tentang kegiatan yang sungguh bermartabat ini di Lapangan Motang, Rabu (3/82022).
Berikut penuturan Bonefasius Oldam Romas selengkapnya :
Pre event, kegiatan panitia dimulai dari Manggarai Timur, mencari kelompok tani muda yang berminat untuk secara aktif fokus pada kegiatan kopi dari hulu sampai hilir. Kami menemukan satu kelompok tani dengan nama Koker. Setelah melakukan beberapa pendekatan dan dengan bantuan CSR PLN, kami telah memberikan bantuan berupa : 3 unit rumah jemur portable kapasitas 40 kg, 1 unit mesin pulper, 1 unit mesin huller, 1 unit mesin gradder dan 1 unit mesin grinder serta perbaikan rumah UPH.
Selanjutnya kita pindah ke Manggarai Barat. Bekerja sama dengan Disnakertrans Mabar, mulai tanggal 18 Juni 2022 kami diminta untuk melakukan pelatihan dasar Barista (penyaji kopi profesional) sebanyak 32 orang dan pelatihan prosesing kopi sebanyak 16 yang mengambil tempat di gedung BLK Mabar.
Pelatihan ini kami laksanakan dalam berbagai keterbatasan sarana prasarana, namun memberikan hasil yang sangat optimal. Karena hampir sebagian besar peserta barista telah mendapatkan pekerjaan dan atau mendirikan kedai sendiri. Terima kasih kepada Kadis Nakertrans dan Kepala BLK untuk kerja samanya. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini akan ada kegiatan post event yang akan disuport sepenuhnya oleh Dekranasda Provinsi.
Masih di Manggarai Barat, tepatnya di Desa Compang-Rego. Kami melakukan pelatihan prosesing dan manajemen produksi kopi kepada 20 orang anggota koperasi selama 3 hari, yakni tanggal 21-23 Juli 2022. Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Yayasan Gugah Nurani Indonesia. Mereka berencana untuk memproduksi kopi kemasan berbasis kopi robusta dan membuka kedai kopi pada jalur Golo Welu-Terang-Labuan bajo.
Terakhir Kabupaten Manggarai. Sebagai salah satu tindak lanjut dari kunjungan Gubernur NTT ke kedai Kopi Mane pada tanggal 18 April 2022, kami telah mengirim surat kepada beliau untuk mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat yakni Kementerian Perdagangan RI agar kopi yang bersertifikat IG menjadi kopi resmi dalam event dan side event G20.
Surat tersebut mendapat tanggapan positif dari Kementerian Perdagangan dan telah ditembuskan ke berbagai kementerian dan lembaga yang berhubungan dengan kegiatan G20.
Untuik menyikapi respond positif tersebut kami telah mendorong beberapa UMKM yang memproduksi kopi yang bersertifikat (artinya anggota MPIG) untuk mempersiapkan diri baik tata cara produksi maupun kesiapan stok dari petani kelompok MPIG.
Dalam kaitan ini kami telah meminta agar BPOM Labuan Bajo melakukan audit terhadap beberapa produsen kopi olahan untuk mendapatkan persyaratan BPOM. Hal ini perlu kami lakukan karena dalam kaitan dengan event internasional para pengusaha tidak boleh main gampang karena kita mempertaruhkan nama daerah bahkan nama negara.
Kami berharap kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak karena tanpa itu keinginan pemerintah baik kabupaten, provinsi dan pusat akan sia-sia. Tiga UKM telah siap dan kami, Kopi Mane, telah melakukan kerja sama dengan Hotel Meruorah Labuan Bajo Komdo. Sebentar lagi dengan Hotel Jayakarta. Kami berharap ini bisa menjadi model kerja sama yang saling menguntungkan.
Dari Manggarai Barat, Manggarai sampai Manggarai Timur, telah, sedang dan akan dilakukan survei sekaligus kurasi bagi 15 kedai kopi dari Labuan Bajo-Ruteng sampai Borong (tertutama di jalan negara) untuk dibina agar menjadi kedai kopi yang representatif dari segi pengetahuan tentang kopi berkualitas, service level dan unsur dekorasi lokal.
Bantuan yang akan diberikan berupa peralatan seduh manual dan bimtek. Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Dekranasda Provinsi. Kemarin dalam perjalanan dari Labuan Bajo ke Ruteng, Ketua Dekranasda Provinsi, Julie Sutrisno, telah mampir di beberapa kedai kopi tersebut.
Selanjutnya tentang kegiatan saat ini pria yang seharian disapa Bony Romas yang juga pemilik Kopi Mane di Jalan Yos Sudarso Ruteng itu juga bertutur :
Acara pembukaan yang kita laksanakan hari Senin 1 Agustus 2022, dan bersamaan dengan pameran pelaku kopi dan UMKM lain. Pada saat itu hadir Deputy Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemparekraf RI, Vinsen Jemadu, anggota DPR RI Komisi 4 sekaligus Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, Bupati Manggarai Heribertus G.L.Nabit, Bupati Manggarai Timur Andreas Agas, dan Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng.
Dalam acara ini juga akan diserahkan Sertifikat Indikasi Geografis Kopi Robusta Manggarai dari Gubernur NTT kepada ke 3 bupati sebagai pemegang Hak Intelektual Komunal untuk selanjutnya diserahkan kepada Ketua MPIG KRFM.
Juga ada acara peluncuran Tagline Pariwisata Manggarai dan dimeriahkan dengan hiburan musik yang bertema : Ruteng Jazz and Coffee in Town bersama musisi nasional, Ivan Nestorman. Sebagian besar dari acara ini didukung oleh Indonesia Finance Group (IFG).
Workshop diselenggarakan di Efata pada tanggal 2 Agustus 2022. Seluruh acara ini didukung oleh Kementerian Parekraf. Pada workshop tersebut diharapkan akan menghasilkan rekomendasi tentang opsi-opsi yang akan diambil sebagai langkah nyata program dan pembiayaan dari tingkat kabupaten, provinsi dan pusat.
Di samping itu kita berharap akan terjadi sinergi dari semua pihak. Hal ini didukung oleh kehadiran berbagai narasumber yang berkompeten dan profesional serta kehadiran dari unsur perguruan tinggi seperti dari Unika St. Paulus Ruteng dan beberapa dosen ITB. Seluruh kegiatan ini didukung oleh Kementerian Parekraf.
Selanjutnya sudah terjadi BUSINESS MATCHING (pertemuan antara calon penjual dan pembeli kopi) dan itu dilaksanakan di Aula Ranaka yang dilakukan secara hibrid (off line dan on line). Ada beberapa petani kopi dengan berbagai jenis berpartisipasi dan beberapa calon pembeli. Acara ini sepenuhnya didukung oleh BPOLBF.
Kunjungan ke Kebun Kopi Mano untuk wisata menanam kopi. Ini salah satu strategi untuk membantu pembiayaan petani yang akan membuka lahan baru. Peluang ini diambil karena cukup banyak wisatawan yang ingin mendapatkan pengalaman baru dan unik seperti berfoto ketika menanam pohon kopi dan selanjutnya menjadi orang tua angkat buat pohon kopi.
Usai kegiatan ini, yang sering dikatakan post event; bimtek dan ujian kompetensi barista untuk mendapatkan sertifikat kompetensi. Target jumlah peserta 20 orang (Mabar 13 orang, Manggarai 5 orang dan Matim 2 orang). Kegiatan ini dilaksanakan di Bacarita Labuan Bajo tanggal 12- 16 Agustus 2022. Biaya sepenuhnya disuport oleh Dekranasda Provinsi.
Bantuan peralatan seduh manual buat 15 kedai kopi dari Mabar sampai Borong. Akan dimulai minggu ke 2 bulan Agustus 2022. Seluruh pembiayaan oleh Dekranasda Provinsi.
Penggalangan dana pengadaan rumah jemur kopi portable untuk segera mengatasi para petani kopi yang menjemur kopi di pinggir jalan, terutama di jalan negara dari Wae Mowol, Beci dan sekitar Cireng. Kami butuh donatur dengan harga Rp 15.000.000 per unit sampai terpasang. (wily grasias)