KUPANG KABARNTT.CO—Reses di kelurahan Oetete tepatnya di RT 24 RW 07, Rabu (31/8/2022), anggota DPRD Kota Kupang, Tellendmark J. Daud, akan memperjuangkan semua aspirasi warga meskipun membutuhkan waktu karena anggaran pada tahun 2022 dan 2023 sangat minim di peruntukan beberapa kegiatan yang tidak bisa ditunda.
Seperti pada perubahan 2022 ini khusus difokuskan pada P3K yang kemaren dananya digunakan untuk kegiatan lain oleh Pemerintah Kota Kupang.
Dalam sesi tanya jawab, Frederika Kana mengeluhkan pembangunan rumah tipe 6×6 dengan biaya yang diberikan oleh pemerintah Rp 25 juta. Namun dalam proses pembangunannya belum bisa mencukupi seperti belum terpasangnya pintu dan jendela, sehingga pihaknya sangat berharap agar wakil rakyat dapat memperjuangkan kebutuhan warga yang sangat membutuhkan bantuan.
“Saya bersyukur Pak Tellend bisa mengunjungi kami di sini dan melihat langsung apa yang benar-benar kami butuhkan sebagai warga Kota Kupang. Bapa saya hanya minta bantuan pintu dan jendela, mohon agar pemerintah juga hadir buat kami masyarakat kecil di Kelurahan Oetete,” pinta oma Frederika.
Sementara Lidya Radja, mengeluhkan bantuan sosial yang diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu tidak pernah tepat sasaran. Misalnya bantuan PKH di RT 24 belum ada yang menerima bantuan tersebut, sehingga pemerintah jangan sampai tebang pilih dalam memberikan bantuan tersebut.
Juga bantuan beasiswa bagi pelajar harus benar-benar didata, mana yang anak kurang mampu mana anak yang mampu, sehingga anak-anak kurang mampu mendapatkan bantuan untuk nelanjutkan pendidikan yang memadai di kota ini. Juga untuk BPJS Kesehatan, kalau boleh ada pendataan ulang, sehingga masyarakat mendapatkan hak yang sama dari negara ini,” katanya.
“Bapa Telland, kami di sini rasanya bantuan-bantuan sosial untuk masyarakar kurang mampu belum semua terakomodir, sehingga kami mohon sebagai wakil rakyat dapat memperjuangkan suara-suara kecil ini mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya sebagai warga Kota Kupang,” seru Lidya.
Sementara seorang siswa SMA Ratih Toulasik, dengan air mata mengeluhkan rumahnya yang masih bolong karena terdampak seroja. Kedua orang tuanya adalah disabilitas tuna rungu, sehingga meminta bantuan agar bisa membantu atap rumahnya yang sangat memprihatinkan tersebut.
“Bapa, orang tua saya disabilitas tidak bisa omong dengan jelas. Saya mewakili kedua orang tua saya yang disabilitas sangat mengharapkan agar pemerintah juga bisa hadir buat kami orang susah, perhatikan kami juga agar kami bisa sejahtera,” jelasnya dengan air mata.
Sebelum menjawab seluruh keluh kesah warga, dengan spontan Tellend Daud langsung memberikan dana bantuan untuk oma Frederika untuk membeli pintu dan jendela rumah, dan juga bantuan dana seng untuk anak Ratih.
Dalam memberikan penjelasan kepada warga RT 24 RW 07 Kelurahan Oetete, Kecamatan Oebobo Kota kupang, Tellend menyampaikan bahwa inilah tujuannya anggota DPRD atau wakil rakyat harus turun dan melihat langsung keadaan yang terjadi lingkungan masyarakat, dengan begitu bisa mengetahui secara pasti apa yang dibutuhkan masyarakat, dan ketika kita di sidang itulah yang kita perlu bawa dan perjuangankan agar semua ini bisa tercapai.
“Inilah tujuan dari kami turun di lapangan. Reses ini kami gunakan untuk turun ke masyarakat dan mengumpulkan informasi atau aspirasi masyarakat, sehingga aspirasi-aspirasi yang kami dapat dari masyarakat kami bisa perjuangkan dalam sidang, baik itu sidang dengan mitra maupun pada sidang anggaran,” seru kader Golkar ini.(np)