KUPANG KABARNTT.CO— Tim Gerakan Peduli Sampah Kembali beraksi di Kota Kupang, Sabtu (15/1/2022) pagi. Kali ini titik yang disasar adalah ruas jalan depan Stasiun Radio Verbum Kupang.
Aksi yang dimulai pukul 07.00 Wita ini sedikit berbeda dari minggu-minggu sebelumnya. Karena kali ini setiap organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Provinsi NTT mengutus masing-masing 5 orang staf untuk terlibat.
Tumpukan sampah yang berjejer di samping kiri dan kanan badan jalan mengeluarkan aroma yang tidak bersahabat dengan hidung. Pengakuan Arif, salah seorang warga yang berdomisili di sekitar lokasi kegiatan, timpukan sampah ini sudah terlihat cukup lama. Ditambah dengan cuaca hujan membuat aroma tidak sedap sangat menyengat.
Arif juga menyayangkan karena lokasi ini pernah dibersihkan tetapi terus saja ada oknum yang selalu membuang sampah di tempat ini.
“Tumpukan sampah ini sudah cukup lama, sehingga aroma sangat tidak enak. Dan dulu kami pernah bersihkan tempat ini tapi orang terus membuang sampah di sini,” ujar Arif.
Lain pula dengan Abdullah, Ketua RW setempat. Abdullah memberikan apresiasi atas kegiatan GPS (Gerakan Peduli Sampah) ini, karena menurutnya, masih ada kepedulian dari Pemerintah Provinsi NTT dalam menanggulangi sampah di Kota Kupang.
Tetapi Abdullah juga dia sangat menyayangkan sikap acuh dari dari pihak kelurahan, karena mereka tidak tampak untuk berpartisipasi di di tempat ini, padahal sudah ada pemberitahuan sebelumnya.
“Bapak-bapak silahkan lihat, sonde ada orang kelurahan yang bergabung,” sesal Abdullah.
Kurang lebih 1 jam kemudian, tumpukan sampah ini sudah tidak terlihat di lokasi. Sebuah mobil dump truck milik pemerintah provinsi sudah siap untuk membuang seluruh sampah yang telah diangkat oleh kurang lebih 50 orang relawan, dan selanjutnya akan dibuang di Tempat Pembuangan Akhir di Kecamatan Alak.
Ibu Normalina, Kepala Bagian Tata Usaha pada Biro Umum Setda Provinsi NTT, mengatakan bahwa kegiatan ini sudah menjadi rutinitas dan sudah berjalan sekitar 3 tahun. Kegiatan ini akan terus dilakukan sebagai bukti kecintaan mereka terhadap kebersihan di Kota Kupang, apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan yang mana penyakit demam berdarah menjadi momok yang menakutkan. (biro ap setda ntt/sem/den)