WAINGAPU KABARNTT.CO—Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu, dalam sidang Paripurna DPRD Sumba Timur, Senin (8/8/2022) lalu di DPRD Sumba Timur mengakui belanja daerah tidak terealisasi sesuai target dan bahkan ada beberapa dinas yang realisasinya nol persen.
Karena itu DPRD Sumba Timur mendorong pemerintah agar lebih gencar penyerapan anggaran di tahun 2022 sebelum masuk pembahasan anggaran murni mendatang.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumba Timur, Ayub Tay Paranda, Rabu (10/8/2022), melalui panggilan telepon membenarkan bahwa dalam laporan pemerintah ada beberapa dinas yang realisasi anggarannya tidak sesuai target di tahun 2021. Apalagi dinas-dinas ini merupakan dinas yang sangat berkaitan dengan pelayanan masyarakat sehingga pihaknya sangat mendorong agar pemerintah tetap gencar dalam merealisasi penyerapan anggaran dengan rencana yang sudah direncanakan.
“Benar, dalam paripurna kemarin Pak Wakil membacakan dengan jelas dinas-dinas mana yang realisasi anggarannya masih nol persen. Kami sebagai wakil rakyat tidak bisa lepas tangan juga, apalagi ketiga dinas ini merupakan dinas yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat, sehingga jangan pernah korbankan masyarakat, meskipun memang karena persoalan aturan atau petunjuk teknis yang kadang membingungkan dinas terkait,” jelas Ayub.
Ketua Komisi C DPRD Sumba Timur ini juga, memberikan peringatan keras kepada dinas atau OPD yang tidak menggenjot kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat dan realisasi anggaran. Karena itu di perubahan anggaran tahun 2022 dinas-dinas ini harus memperhatikan efektivitas penyusunan perencanaan belanja, percepatan penyerapan anggaran dan kesiapan SDM.
“Memang kita harus siapkan SDM yang baik sehingga realisasi ini jalan, meskipun memang petunjuk teknisnya yang jadi persoalan, tapi bisa dikoordinasikan dengan pusat agar mendapatkan jalan keluar agar penyerapan anggarannya jalan. Apalagi dana DAK yang menjadi ukuran kita di pusat. Kalau tidak jalan ya pusat tidak akan kasih kita lagi dana sesuai apa yang kita minta, karena banyak yang tidak diserap. Karena itu coba kita koordinasikan jika memang petunjuk teknisnya yang jadi persoalan,” seru Ayub. (np)