Rayakan HUT, Pendiri Minta Swasti Sari Jadi Pelayan dan Penular Kebaikan

swasti sari hut

KUPANG KABARNTT.CO—Koperasi Kredit Swasti Sari harus bisa menjadi pelayan dan penular kebaikan. Peran ini harus diambil di tengah usia Swasti Sari yang makin tua.

Harapan ini ditegaskan salah satu pendiri Kopdit Swasti Sari, Nyonya Saverina Maru, dalam sambutannya pada puncak acara HUT ke-34 Kopdit Swasti Sari yang dirayakan di Kantor Cabang Kupang Kota, Selasa (1/2/2022).

Bacaan Lainnya

Nyonya Saverina mengatakan, di umur yang tidak muda lagi yakni 34 tahun Swasti Sari  dituntut menjadi pelayan dan penular kebaikan bagi masyarakat yang sangat membutuhkan seperti petani, nelayan dan warga miskin, juga masyarakat yang mendukung berkembangnya  Swasti Sari.

“Harus menjadi pelayan dan penular kebaikan bagi masyarakat yang tidak beruang karena merekalah yang membangun koperasi ini hingga menjadi lembaga yang cukup rimbun,” tegas Nyonya Saverina.

Sebagai salah satu pendiri, kata Nyonya Saverina, pihaknya memberi apresiasi dan terima kasih yang tinggi kepada masyarakat yang sudah mendukung Swasti Sari hingga berkembang dan mencapai sukses. Apresiasi juga kepada  General Manejar dan jajarannya yang sudah menjaga lembaga ini dengan baik sampai sekarang.

“Mewakil pendiri yang masih hidup dan yang sudah tiada, kami hadir untuk menyaksikan tunas kecil yang kami tanam sudah menjadi pohon yang rimbun dan berkembang melayani masyarakat yang sangat membutuhkan serta sudah menjadi lembaga yang dapat memperbaiki kesejahteraan masyarakat,”  kata Nyonya Saverina.

Nyonya Saverina  berkisah, modal awal mereka saat mendirikan Kopdit Swasti Sari sangat kecil, juga tidak perlu dihitung dengan kalkulator. Anggotanya juga  kaum lapar yang hanya sedikit dan hanya senyuman dan terima kasih yang didapat dalam perjalanan Swasti Sari.

Sekarang lembaga ini sudah menjadi pohon raksasa dengan serapan anggota yang sudah mencapai ribuan dan aset sudah mencapai triliunan rupiah serta status koperasi sudah menjelma menjadi koperasi nasional.

“Tunas ini telah menyerupai pohon berguna dan bermanfaat dengan lingkup yang luas dan diberkati oleh Tuhan. Hanya dengan puluhan kaum lapar, namun sekarang sudah menjadi berkat yang besar bagi masyarakat di NTT. Koperasi ini saya anggap anak rohani dan saya terus mengikuti perjalanannya setiap hari dan terus bertumbuh dan berkembang,” kata Nyonya Saverina.

Sementara General Manager Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan, dalam sambutannya mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh anggota yang telah mewujudkan koperasi ini menjadi lebih besar dan lebih kuat sehingga bisa berdiri sendiri di atas kaki sendiri.

Tidak lupa Nyonya Saverina memberi apresiasi bagi pendiri Kopdit Swasti Sari yang tetap konsisten memberikan pupuk bagi tunas ini menjadi pohong yang besar dan menjadi Lembaga yang cukup memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di NTT bahkan Indonesia.

“Terima kasih yang tinggi kepada anggota yang telah membangun koperasi ini sampai menjadi lembaga yang cukup besar. Juga kepada pendiri yang sudah mendirikan kopdit ini sehingga kita dapat menikmati hasil buah dari kerja keras para pendiri”  kata Sason.

Menurut Sason, ada dua point penting yang tidak terlepas dari koperasi ini. Pertama, Kopdit Swasti Sari hingga hari ini tetap berdiri di atas kaki sendiri dan juga berkontribusi penuh untuk daerah ini, yakni mengurangi angka pengangguran dan juga menambah pendapatan daerah dengan membayar pajak dengan tertib setiap tahun.

“Kopdit Swasti Sari dengan regulasi sistem yang baik sehingga masyarakat tetap percaya kepada lembaga ini dengan berdiri di atas kaki sendiri tanpa pendonor dari mana pun. Swasti Sari juga menjadi koperasi yang menyumbang pendapatan daerah dari membayar pajak secara tertib serta mengurangi pengangguran dengan merekrut karyawan setiap tahun sesuai dengan kapasitas,” imbuhnya.

Lanjut Sason, tahun ini Kopdit Swasti Sari akan menggulirkan dana Rp 800 miliar kepada anggota dalam memperbaiki kesejahteraan ekonomi. “Rp 800 miliar digulirkan kepada anggota sesuai dengan pendapatan anggota,” serunya.

Pada acara puncak dilakukan pemotongan tumpeng dan juga memberikan cendera mata sebagai apresiasi kepada 3 orang pendiri yang masih hidup. Juga dihadiri 30 mitra dari Kopdit Swasti Sari.

Untuk diketahui sebelun acara puncak Kopdit Swasti Sari telah melakukan kegiatan kemanusiaan seperti donor darah di Kota Kupang dan juga pengobatan gratis di Mangili, Kantor Cabang Waingapu. (np)

Pos terkait