WAINGAPU KABARNTT.CO—menampilkan reksa pastoral ramah anak, Gereja Kristen Sumba (GKS) Jemaat Manubara, Sumba Timur mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi NTT.
Apresiasi Pemerintah Provinsi itu disampaikan Gubernur NTT yang diwakili Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTT, Dr. Ardu Jelamu Marius, pada perayaan syukur HUT ke-6 gereja ini, Kamis (16/6/2022).
Meski masih muda, GKS Jemaat Manubara dinilai telah berpikir dewasa dengan berbagai inovasi dan kreativitas di bidang pastoral.
Tak ayal Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, mengapresiasi secara khusus reksa pastoral yang dikembangkan secara khusus sebagai Gereja Ramah Anak.
“Pemerintah provinsi menyampaikan apresiasi kepada GKS Manubara yang berinovasi dalam berbagai reksa pastoral, baik dalam mengembangkan pastoral anak, remaja dan orang dewasa serta jemaat pada umumnya. Walaupun masih berusia muda, namun telah berpikir dewasa dengan berbagai inovasi dan kreativitas,” ujar Marus saat membacakan sambutan Gubernur NTT.
Menilik pengalaman jauh sebelum kemerdekaan, jelas Marius, Gereja telah berperan penting dalam membangun Indonesia khususnya di Indonesia bagian timur, yakni dengan Zending Protestan di Pulau Timor, Sumba, Sabu, Rote, Maluku dan Papua serta Misi Katolik di Pulau Flores dan sejumlah pulau kecil lainnya.
Dan jauh sebelum kemerdekaan pula, jelas Marius, peranan Gereja itu begitu besar dalam bidang pendidikan, kesehatan, literasi serta bidang bidang sosial lainnya.
“Kiranya pasca kemerdekaan sampai saat ini, peranan Gereja tidak boleh pudar. Bahkan harus lebih maju dari sebelumnya,” ujar Marius.
Marius merujuk berbagai riset ilmu pengetahuan di bidang antropologi, sosiologi, gereja, bahasa serta lainnya yang dikembangkan oleh para misionaris Eropa itu pun telah menjadi literatur yang sangat membantu generasi muda baik di NTT maupun Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Karena itu, pemerintah juga berharap agar Gereja zaman sekarang juga mengikuti teladan yang dilakukan para misionaris dalam menggali dan mengembangkan potensi jemaat termasuk literasi ilmu pengetahuan.
“Sebagai gubernur, saya berharap gereja menjadi mitra utama pemerintah untuk membangun NTT. Saya berharap bahwa gereja kita di NTT dan lembaga agama lainnya bersatu padu dengan pemerintah membangun generasi muda dalam bingkai NKRI, serta menghormati perbedaan dan toleransi,” demikian Marius membacakan sambutan Gubernur.
Apresiasi yang sama juga disampaikan Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, saat memberikan sambutan. Bupati Praing menyebut Gereja Ramah Anak yang dilaunching dan diprogramkan di GKS Jemaat Manubara sejalan dengan gerakan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur untuk mewujudkan kabupaten hingga desa yang layak anak.
Karena itu Bupati Praing menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada GKS Jemaat Manubara secara khusus, bersama seluruh Gereja yang telah dan terus terlibat dalam upaya upaya langsung mengatasi berbagai persoalan masyarakat di Sumba Timur.
Bupati Praing menyebut peran aktif Gereja menjadi ruang untuk bersinergi secara positif dengan pemerintah demi pembantu dan pencapaian kesejahteraan masyarakat di Sumba Timur.
“Saya berharap dengan sungguh, Gereja dan Sinode bisa berperan secara aktif. Karena kalau berperan secara aktif maka persoalan persoalan kemanusiaan bakal terselesaikan,” ucap Bupati Praing.
Perayaan HUT juga diisi dengan peluncuran buku. (np)