Oleh P. Kons Beo, SVD
Tak sekadar menang biasa! Itu yang tertangkap jelas. Tersaji dalam drama 5 gol di Stadium 974, Doha. Portugal vs Ghana adalah cerita hidup penuh perjuangan. Tak pernah ada kata menyerah. Hidup sepertinya terus berirama mars. Saling serang harus terjadi.
Baik Portugal maupun Ghana kemenangan harus diraih. Saling uji serang dan bertahan diperagakan taktis. Dan, itu tadi, 5 gol tercipta. Semua terjadi di babak kedua. Sukacita sebuah gol tak berlangsung lama. Sebab gol balasan segera tercipta. Dan itu terus saja berlangsung.
Tetapi, Ronaldo dkk dipuji selangit. Sebab dalam tempo dua menit ada dua gol tercipta. Dan mereka telah unggul 3 – 1 hingga menit 73. Dan, semuanya berakhir di menit ke 89, saat Ghana lesakkan gol keduanya.
Ini sepertinya masing-masing tak mau membiarkan sukacita gol terus bertahan. Mesti ‘dirampok’ segera dengan gol balasan. Itu yang diperlihatkan Ghana. Bahkan dirampok dua gol sekaligus, yang bikin Portugal ketar-ketir. Andaikan ada gol milik Ghana di tambahan waktu? Kisah akhir Portugal vs Ghana lain gemanya.
Portugal sudah buktikan pasti. Untuk menang, ya mesti bertarung penuh perjuangan. Itu pun yang disajikan Ghana. Hingga menit ke 89, mereka tetap fight demi satu kemenagan. Setidaknya demi kedudukan sama kuat.
Di sisi lain, Portugal vs Ghana, tak sebatas Ronaldo. Biarpun, katanya, ia dinobatkan sebagai man of the match dan jadi manusia pertama yang selalu cetak goal di 5 ajang Piala Dunia berbeda.
Tak cuma itu. Laga sepakbola adalah cerminan laga kehidupan itu sendiri. Penuh perjuangan. Tak kenal menyerah sebelum berakhir semuanya.
Sepakbola adalah tali temali antarpemain yang membahasakan kerja sama. Jangan ‘genggam bola terlalu lama.’ Ia mesti diteruskan segera ke kolega lain. Iya, harus berbagilah. Demi mencapai sasaran, yakni gol yang tercipta. Sepakbola haramkan ingat diri yang hanya mau ‘bikin panggung sendiri.’
Semalam, yang terhidang dari Portugal dan Ghana sungguh satu adalah perjuangan dan pertarungan. Dan itulah cerita kehidupan. Hidup yang harus diperjuangkan. Mesti berani hadapi dan lewati berbagai rintangan lawan. Demi kemenangan itu sendiri. Dan semalam, cerita kehidupan pun bagai sandiwara, dan ceritanya pun mudah berubah.
Mari lompat ke Lusail Stadium. Di situ ada Brazil vs Serbia. Hidup ini memang keras. Butuh pertarungan yang tak gampang. Vita est militia… Hidup itu satu perjuangan. Terkesan keras. Menuntut kemampuan fisik di atas rata-rata. Di balik semuanya, disiplin dan aura ‘kekerasan’ sedikit dipertontonkan.
Namun, aura ‘pertarungan keras dalam sepakbola’ dibongkar perlahan namun pasti oleh Brazil. Neymar dkk mempertononkannya sekian ciamik. Tim Brazil sepertinya punya hak paten untuk dapat warisan filosofi jogo bonito. Iya, satu permainan yang indah. Sepakbola tak boleh dikuasai dan dijajah oleh tackling keras dan bahkan kasar. Tidak bola…
Sekiranya sepakbola pun harus jadi sebuah tarian indah. Lenggak-lenggok tubuh yang lentur elastik. Dilengkapi dengan setuhan-sentuhan halus, namun tajam menusuk ke pertahanan lawan. Katanya, jogo bonito sebetulnya adalah tarian menyusup masuk ke gelanggang olahraga. Walau ada yang bilang sebaliknya…
Ingat saja dua gol Brazil kontra Serbia. Dua gol cantik milik Richarlison. Apalagi gol kedua itu serasa ada kombinasi tarian, akrobat, dan olahraga itu sendiri. Striker Richarlison, semalam, sungguh telah jadi simbol kesempurnaan jogo bonito.
Tataplah jalan hidup ini dalam gema teduh penuh keindahan. Hidup itu tertenun dalam kisah-kisah yang indah. La vita è bella, iya, life is beautiful. Tentu, ini bukanlah sebatas gema kata-kata berbau hedonistik. Yang ‘pura-pura digelontorkan hanya untuk menutupi kenyataan hidup penuh pilu dan pahit.’ Bukan..
Ada kehidupan yang tercecer dan terbengkelai. Namun, semuanya mesti dikembalikan ke dalam harmoni. Ada gerak hidup yang jauh panggang dari api irama hidup itu sendiri. Dan semuanya mesti dibetulkan kembali dalam keindahan.
Brazil, dengan jogo bonitonya itu, sepantasnya jadi daya pikat bagi kita. Mungkin tak hanya untuk tunjukkan gaya permainan sepakbola nan cantik, indah dan menawan. Tetapi, bahkan untuk mengajar kita untuk tetap sanggup melihat yang indah pada alam semesta, dan terutama melihat yang indah dalam diri sesama. Walau sebenarnya, kita sungguh dalam pertandingan kehidupan yang teramat serius.
Dalam semangat Portugal, kemenangan dalam hidup memanglah harus diperjuangkan sejadinya. Namun, jogo bonito Brazil mesti jadi inspirasi sejuk. Raihlah kemenangan hidup itu dalam keindahan dan kecantikan. Tidak kasar, berdaya maut, apalagi jika harus sungguh berintensi mematikan siapa dan apapun yang dianggap lawan.
Sekali lagi, tidak kah gol kemenangan Brazil – Richarlison itu indah?
Verbo Dei Amorem Spiranti
Penulis, rohaniwan Katolik, tinggal di Roma