Pertama di Indonesia, Pembuat Es Bertenaga Surya

kupang es

OELAMASI KABARNTT.CO—Bupati Kupang, Korinus Masneno, mengikuti acara peresmian fasilitas solar ice maker (pembuat es bertenaga surya) dengan teknologi terkini yang pertama ada di Indonesia, dengan pelaksana operasionalnya adalah Direktur Utama PT. Bintang Samudera Cahaya Abadi (BSCA), Gabriel Kenenbudi, bekerjasama dengan Pemerintah Jerman melalui GIZ dan Pemerintah RI melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, bertempat di Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang, Senin (31/10/2022).

Fasilitas solar ice maker ini diresmikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Bupati Kupang, Gubernur NTT  menyatakan atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur menyampaikan selamat datang di Kecamatan Sulamu kepada Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Direktur Gesselschaft Fur Internationalle Zusammenarbeit (GIZ) Indonesia dan Direktur PT. BSCA.

Diterangkannya, solar ice maker merupakan sebuah inovasi teknologi yang mengintegrasikan energi terbarukan (energi surya) dengan energi pendingin dengan sistem full off-grid. Mesin pembuat es ini sangat membantu khususnya bagi para nelayan dalam memproduksi es batu sebagai bahan pengawet hasil tangkapan ikan, karena mesin ini lebih ekonomis dibanding dengan yang bermesin diesel.

Ditambah dengan berlimpahnya cahaya matahari di NTT, kata gubernur,  tentunya akan memaksimalkan cara kerja mesin pembuat es tenaga surya ini.

Mesin yang kini hadir di Kabupaten Kupang tepatnya di Sulamu ini tentunya akan memberikan dampak yang besar khususnya dalam mendukung masyarakat nelayan, sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat melalui sektor perikanan dan kelautan serta pemberdayaan nelayan lokal. Sebab Sulamu terkenal dengan nelayan dan perikanannya, tentu hasil tangkap ikan memerlukan es.

Selanjutnya Martin Hansen selaku Country Director Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dalam sambutannya menyampaikan bahwa GIZ sudah menyediakan project di Indonesia berhubungan dengan energi terbarukan.  GIZ dekat dengan Indonesia dari berbagai bidang.

Menurutnya, Indonesia adalah salah satu negara penghasil ikan terbesar di dunia. Sayangnya banyak ikan terbuang dari daerah terpencil. Teknologi dengan mengandalkan tenaga surya dan sistem pendinginan yang ramah lingkungan ini diyakininya dapat menjawab kebutuhan nelayan dengan kapasitas produksi es balok hingga 1 ton/hari.

Perwakilan Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Direktur Aneka EBT, Andriah Feby Misna di kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih atas kerja sama pemerintah Jerman dan Indonesia khususnya NTT dalam pengembangan teknologi pembuat es bertenaga surya.

“Kunjungan pertama saya kali ini di NTT, khususnya di Kabupaten Kupang, saya melihat banyak potensi alam yang bisa dikembangkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Jangan ada lagi ikan-ikan yang terbuang. Dijaga kualitasnya sehingga dapat juga diekspor,” ujarnya.

Sementara Direktur Utama PT.Bintang Samudera Cahaya Abadi, Gabriel Kenenbudi selaku pelaksana operasional mengaku bangga atas kehadiran semua pihak yang menjadi saksi langkah awal penerapan energi terbarukan dalam mendukung sektor perikanan. Ia jelaskan penerapan teknologi yang mumpuni ini dapat pengontrolan luar biasa dari GIZ.

“Meski bangunan pabrik es ada di sini (Sulamu) namun selalu dimonitoring oleh mereka dari Jerman. Setiap pagi ada laporan dari Jerman, misalkan ada kerusakan alat atau mesin, laporan kerusakan tersebut pasti langsung disampaikan ke kami. Teknologi di daerah yang begitu canggih yang dapat dikontrol langsung dari Jerman,” terang Dirut yang pernah berdomisili cukup lama di Jerman ini.

Ia juga berharap melalui pertemuan ini dapat memberikan manfaat dan ada kontribusi dalam pengembangan lanjutan program penerapan energi terbarukan ini menjadi semakin komplit dan komprehensif. (prokompim kabupaten kupang)

Pos terkait