LEWOLEBA KABARNTT.CO—Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, bersama keluarganya, Kamis (26/5/2022), melakukan silaturahmi ke Pastoran Paroki Kristus Raja Wangatoa, Lewoleba.
Marsianus Jawa mengatakan, saat ini dia masih memangku jabatan sebagai Ketua Dewan Pastoral Paroki Santu Gregorius Agung Oeleta, Keuskupan Agung Kupang.
Marsianus bersama istri dan tim pastor dari Paroki Oeleta mengikuti misa memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus di Gereja Katolik Wangatoa.
Usai misa, ia dan rombongan langsung menyambangi Pastor Paroki Wangatoa, RD. Kristoforus Kristo Soge, dan pengurus harian DPP Paroki Wangatoa di pastoran.
Turut mendampingi Marsianus antara lain anggota Dewan Penasehat DPP Paroki Wangatoa sekaligus mantan Ketua DPP, Adrianus Satu, yang juga paman Marsianus Jawa.
Hadir juga Hendrikus Kua, Ketua DPP Paroki Wangatoa, mantan Wakil Ketua DPP Paroki Wangatoa, Paskalis Ola Tapobali (Sekda Lembata), Petrus Toda Atawolo (mantan Sekda Lembata), dan Yohanes Lepuen.
Mendapat kunjungan itu, Pastor Paroki Wangatoa, RD Kristo Soge, dan anggota Dewan Penasehat DPP, Petrus Toda Atawolo, menyampaikan terima kasih kepada Marsianus Jawa yang hadir bersama umat merayakan hari Kenaikan Tuhan Yesus di gereja Kristus Raja Wangatoa.
Marsianus mengatakan, dia gembira bisa bersilaturahmi dengan pengurus gereja di Paroki Wangatoa. Sebab, ia sendiri mengakui kalau dirinya lebih banyak menghabiskan waktu sebagai pengurus paroki.
“Saya memang lebih banyak di gereja, kadang sampai lupa anak istri di rumah. Urus gereja itu harus dengan hati yang tulus,” katanya.
Marsianus juga meminta pengurus DPP yang berprofesi sebagai wartawan ataupun pegiat media sosial bisa membantu meredam opini negatif tentang Lembata.
“Apakah tidak ada hal positif di Lembata? Saya kira banyak hal positif di Lembata. Tapi, kita ikuti media sosial, selalu penuh dengan aura negatif soal Lembata. Bapak-bapak juga harus ikut membantulah untuk membangun hal-hal positif tentang daerah ini,” pintanya.
Marsianus mengambil contoh kasus korupsi. “Itu bisa saja karena kesalahan administrasi. Tapi informasi yang disebarkan keluar seolah-olah orang sudah melakukan korupsi hebat. Sampai ada kata-kata makian. Ini tidak bagus. Kita harusnya bisa hidup damai, saling menghormati. Kami pemerintah ini bekerja untuk masyarakat, tapi terus dicurigai. Kita mulai dari paroki ini. Bapak Pastor coba sampaikan melalui mimbar gereja agar informasi yang keluar soal Lembata lebih sejuk dan damai,” harapnya.
Marsianus juga mengharapkan agar para awam birokrat bisa mengambil peran di Gereja. “Pejabat birokrat yang ada di sini juga harus ambil peran,” ujarnya, dan meminta Sekda melakukan koordinasi dengan awam birokrat. (ona)