Pemkot Bedah Rumah Pemulung Lansia

kota kupang bedah rumah

KUPANG KABARNTT.CO—Program bedah rumah yang menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kota Kupang kembali menyasar warga kurang mampu. Kali ini giliran seorang pemulung yang sudah lanjut usia, Ibrahim Sabneno, warga RT 05 RW 02, Kelurahan Nunbaun Sabu, Kecamatan Alak.

Walikota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM,MH  turun langsung bersama istri yang juga menjabat sebagai anggota DPD RI, Ny. Hilda Riwu Kore Manafe, Kamis (17/2/2022).

Bacaan Lainnya

Tidak hanya dibedah, rumah para penerima bantuan juga sudah dilengkapi dengan sejumlah perabotan rumah tangga seperti tempat tidur beserta kasur, kursi juga sembako. Perlengkapan tambahan tersebut merupakan sumbangan pribadi dari Ny. Hilda bersama sejumlah donatur lainnya.

Ibrahim Sabneno, yang biasa disapa Bapak Iba itu tinggal bersama istrinya Luisa Poro. Kondisi awal  rumah bapak Iba memang sudah sangat tidak layak untuk dihuni.

Sebelumnya dia bekerja sebagai tenaga bongkar muat di Pelabuhan Tenau. Namun karena pertambahan usia, dia sudah tidak mampu lagi meneruskan pekerjaannya sebagai tenaga buruh di pelabuhan tersebut. Kemudian dia beralih profesi sebagai pemulung hingga saat ini.

Ketua RT 05, Jack Jalaramu, yang menyampaikan ungkapan hati keluarga Bapak Iba menuturkan, sudah sejak lama Bapak Iba punya keinginan untuk memperbaiki rumahnya. Segala upaya sudah ia lakukan namun belum membuahkan hasil.

Berkat bantuan program bedah rumah Pemkot Kupang, keinginan itu akhirnya bisa terwujud. Karena itu atas nama keluarga Sabneno dan Poro, dia menyampaikan limpah terima kasih kepada Walikota Kupang dan jajarannya, yang sudah peduli dan membantu membangun rumah yang layak bagi kedua lansia ini.

“Kami percaya tentu semua ini merupakan berkat Tuhan yang disampaikan melalui tangan pemerintah, sehingga orang tua kami bisa tinggal di rumah yang jauh lebih layak dari yang sebelumnya. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Ibu Hilda Manafe-Riwu Kore atas bantuan perabotan rumah tangga berupa tempat tidur, meja dan kursi sebagai pelengkap rumah ini,” ujar Jack.

Sebelumnya, pada hari yang sama Walikota Kupang bersama rombongan juga berkesempatan menyerahkan kunci rumah yang baru selesai dibedah kepada  Ibu Mercyana Woro, warga  RT 21, RW 10, Kelurahan Nunbaun Delha. Dalam penyerahan tersebut, Walikota Kupang didampingi Camat Alak, Adi Pally, Camat Kelapa Lima, I Wayan Gede Astawa, S.Sos, MM, para lurah se-Kecamatan Alak, Danramil Alak serta  Babinsa.

Rumah terakhir yang diserahkan pada hari itu adalah rumah milik Ibu Yosavinas Tolaen. Seorang janda yang hidup sebatang kara di Kelurahan Penkase-Oeleta.

Walikota disambut dengan ritual adat oleh para tokoh adat di Kelurahan Penkase-Oeleta.

Yoksan Banobe, perwakilan yang menyampaikan kata hati keluarga Tolaen-Kase, mengucapkan terima kasih atas program bantuan bedah rumah yang menurutnya  menyentuh rakyat kecil yang tidak mampu.

Selain mengapresiasi program bedah rumah, dia juga berterima kasih atas pembangunan infrastruktur yang semakin mengubah wajah Kota Kupang di masa kepemimpinan Walikota Jeriko.

“Kami menyampaikan terima kasih karena pemerintah telah menata wajah Kota Kupang dengan membangun taman-taman, menambah lampu jalan dan juga membangun proyek air bersih yaitu SPAM kali dendeng yang sebentar lagi bisa kami nikmati,” tambahnya.

Dalam penyerahan tersebut Walikota Kupang yang akrab disapa Jeriko itu menegaskan bahwa ia bersama Wakil Walikota Kupang akan terus berupaya agar sebelum meletakkan jabatan pada Bulan Agustus tahun ini semua program ini dapat tereksekusi secara baik.

“Dalam kondisi apapun kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan semua program prioritas  sebelum bulan Agustus nanti,”  tambahnya.

Walikota menyadari bahwa masih banyak warga yang membutuhkan bantuan. Untuk itu masyarakat dihimbau untuk bersabar, karena keterbatasan anggaran Pemkot sehingga bantuan dilakukan secara bertahap dengan melihat skala prioritas.

Walikota juga meminta para lurah untuk aktif memberikan masukan, agar program bantuan kepada masyarakat dapat berjalan lancar.

“Para lurah merupakan telinga dan mata pemerintah untuk melihat kebutuhan warga, baik yang terkait dengan lampu-lampu jalan di kelurahan masing-masing atau program lain seperti beasiswa bagi anak sekolah dan mahasiswa,” tutup Jeriko. (pkp/jms)

Pos terkait