TAMBOLAKA KABARNTT.CO—Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Sabtu (25/6/2022), melakukan panen raya jagung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Kelompok Tani Karya Sadar, Desa Limbu Kambe, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Staf Khusus Gubernur, Pius Rengka, Staf Ahli Gubernur, dr. Mese Ataupah, dan Kadis Pertanian Provinsi NTT, Lucky Koli.
Rombongan Gubernur disambut oleh Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, Kasdim 1629/SBD, Mayor Czi Sunoko, Wakapolres SBD, Kompol Joseph Taus Tilis, dan Kadis Pertanian SBD, Rofinus Kaleka, SP.
Dari Bandara Tambolaka, gubernur bersama rombongan langsung menuju Desa Limbu Kambe, Kecamatan Kodi Utara untuk melakukan panen jagung.
Usai panen jagung bersama, Gubernur Viktor berdialog dengan petani setempat serta mendengar keluhan dan tantangan yang dihadapi oleh petani.
Hama belalang kumbara yang menyerang Pulau Sumba 3 bulan terakhir merupakan masalah utama yang disampaikan oleh para petani.
Selain itu lambatnya bibit dan pupuk juga menjadi kendala bagi masyarakat untuk mencapai hasil panen yang optimal.
“Kalau pupuk lancar 3 kali kita kasih, maka dalam 1 hektar kami bisa panen 7-8 ton, tetapi karena langkanya memperoleh pupuk, maka dalam 1 hektar kami hanya bisa panen 2 ton,” kata Ketua Kelompok Tani Karya Sadar.
Praktis target panen gagal, karena adanya serangan hama belalang secara masif belakangan ini, walaupun pemerintah bersama petani telah berupaya seoptimal mungkin untuk memusnahkan belalang tersebut.
Gubernur Viktor saat memberi tanggapan mengatakan, masalah belalang merupakan masalah yang timbul untuk menjadikan manusia terus bekerja. Manusia hidup tidak pernah lepas dari masalah, kalau ada orang punya masalah berarti orang tersebut masih berguna.
Menurut Gubernur, hama belalang dan hama lainnya adalah akibat ulah manusia juga. Karena manusia telah merusak ekosistem yang ada.
“Jangan kita matikan burung-burung, ular, karena itulah yang bisa makan belalang dan tikus yang menjadi penyebab munculnya hama,” tegas Gubernur Viktor.
Dirinya minta pada Wakapolres untuk menindak tegas masyarakat yang masih menembak burung dengan senapan angin.
“Polres agar mengamankan para pemilik senapan angin yang sering tembak burung. Ekosistem harus tetap kita jaga agar tidak muncul hama-hama lainnya seperti belakang, tikus dan lain-lain. Manusia juga yang menjadi penyebab rusaknya ekosistem,” pungkasnya.
Gubernur memberi apresiasi kepada Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, dan Kadis Pertanian SBD, Rofinus Kaleka yang sudah bekerja keras dan kerja cerdas sehingga program TJPS dapat berjalan di SBD.
“Terima kasih pada Bupati dan Kadis Pertanian yang sudah bekerja keras dan kerja cerdas sehingga program TJPS dapat berjalan dan hampir mencapai target yang ditentukan walaupun ada kendala hama belalang,” kata Gubernur Viktor.
Viktor juga memuji secara khusus Rofinus Kaleka yang mampu menjawab target yang sudah ditentukan dengan bekerja keras bahkan tinggal di desa.
“Kadis Pertanian SBD luar biasa, kita minta target 15.000 hektar dia sudah kerjakan 11. 000 hektar. Terima kasih juga buat petani SBD yang mempunyai semangat kerja,” tandas Gubernur Viktor.
Gubernur Viktor berjanji akan menyiapkan alat rontok, benih, pupuk, mekanisasi (alat tanam, panen dan rontok) secara bertahap sebagai bentuk perhatian dari pemerintah pusat dan provinsi.
Selain itu VBL juga berjanji akan mengirim alat pengering jagung 2 unit untuk SBD.
“Kendala yang dihadapi sekarang ini, dunia akan menghadapi musim lapar. Sudah ada 60 negara gagal. Oleh karena itu kita harus bekerja keras agar kasus musim lapar seperti pada tahun 60an tidak terulang di NTT,” jelasnya. (ota)