KEFAMENANU KABARNTT.CO – Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua, Romo Yoris Giri, Pr, melantik pengurus Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Kristus Raja Haumeni, Timor Tengah Utara periode 2022-2024. Pelantikan Pengurus OMK Paroki Kristus Raja Haumeni berlangsung dalam perayaan misa kudus di Gereja Paroki, Selasa (25/1/2022).
Pelantikan dengan mengusung tema “Menjadi OMK Yang Unggul dan Cerdas Dalam Persaudaraan Kristiani” ini berjalan lancar dan khidmat.
Dalam kesempatan tersebut, calon pengurus yang dilantik berjumlah 37 orang, terdiri dari 4 pengurus inti dan 33 seksi.
Hadir pula Tim Pembina OMK Keuskupan Atambua, Lukas Anunu, Pastor Paroki Kristus Raja Haumeni, Rm. Ignasius A. B. Neno, Pr, Romo Moderator OMK Paroki Kristus Raja Haumeni, Fridolinus Talan, Pr, DPP Paroki Kristus Raja Haumeni, pendamping OMK Gereja St. Yohanes Pemandi Naesleu serta para umat dalam jumlah yang terbatas,
Kepada wartawan, Ketua OMK 2022-2024 Yohanes Metan , menyampaikan terima kasih kepercayaan yang diberikan kepada dirinya.
“Terima kasih untuk kesempatan ini dan juga terima kasih untuk semua yang telah memberikan kepercayaan kepada saya,” kata Yohanes.
Yohanes berharap teman-teman semua tetap saling mendukung dalam setiap tugas dan pelayanan, tetap kompak tanpa membeda-bedakan. Juga diharapkan OMK tetap solid satu dengan yang lain.
“Saya berharap kita semua saling mendukung agar OMK Paroki Kristus Raja Haumeni tetap solid karena hal ini yang tentunya menjadi harapan kita semua,” harap Yohanes.
Sementara itu, Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua, Romo Yoris Giri, Pr, saat dikonfirmasi menyampaikan pesan kepada pengurus OMK yang baru dilantik.
“Hal pertama yang menggembirakan adalah Haumeni terletak di perbatasan NKRI – RDTL, khususnya Distrik Oecusse, di mana membutuhkan orang muda Katolik yang bisa melayani tanpa pamri, dengan karya-karya kecil sederhana untuk membantu pastoral di sini,” ucap Romo Yoris.
“Ada beberapa pesan saya, yakni pertama, buatlah persaudaraan antar orang muda di sini, karena persaudaraan sebagai basis, sebagai dasar dan kita bisa jadi saudara bagi satu sama yang lain. Kedua, ciptakanlah program-program yang produktif bersama romo-romo pendamping di sini. Yang produktif misalnya hal-hal yang menyangkut bakat dan kemampuan orang muda di bidang seni, olahraga, terlebih keluar dari zona nyaman kita sebagai orang-orang muda ke hal-hal yang lebih luas seperti menjaga lingkungan hidup, memelihara adat istiadat dan memelihara iman di perbatasan ini,” pesan Romo Yoris.
Dikatakan Romo Yoris, di sinilah yang dimimpikan, dicita-citakan oleh Gereja dan Gereja sungguh-sungguh seperti Yohanes Paulus II yang kini menjadi orang kudus dilanjutkan oleh Paus Fransiskus agar orang muda Katolik di dunia hidup dan membantu Gereja, membantu masyarakat menciptakan budaya yang baru hidup yang baru.
Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua ini menambahkan bahwa setidaknya masa muda tidak hilang dengan sia-sia.
“Orang muda harus aktif sehingga Orang Muda Katolik di sini tidak hilang eksisnya, tetap ada, tetap hidup,” pungkas Romo Yoris. (siu)