KUPANG KABARNTT.CO—Keresahan masyarakat terkait kelangkaan ketersediaan minyak tanah (mitan) di wilayah Kota Kupang sepekan terakhir ini menjadi perhatian banyak kalangan terlebih anggota DPRD Kota Kupang dari Fraksi Golkar, Alfred Djami Wila.
Kepada media ini, Jumat (2/12/2022), Alfred mengaku sangat menyayangkan pengurangan minyak tanah yang dilakukan pihak Pertamina, apalagi di moment Natal dan Tahun baru yang membutuhkan minyak tanah lebih dari biasanya.
“Terkait kelangkaan minyak tanah yang cukup menyita perhatian warga sehingga menjadi viral di Kota Kupang, antrien masyarakat Kota Kupang menghadang tangki minyak tanah dan warga berdesakan untuk mendapatkan minyak tanah memang menjadi salah satu persoalan yang harus diantisipasi oleh Pemerintah Kota Kupang dengan berkoordinasi dengan pihak Pertamina. Bukan malahan mengurasi stok menjelang hari raya Natal dan juga Tahun Baru, namun bagaimana menambah jumlah stok minyak tanah karena memang masyarakat membutuhkan lebih dari biasanya,” jelas Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Kupang ini.
Menurut kader Partai Golkar ini, jika pengurangan minyak tanah untuk memberikan edukasi atau sosialisasi terkait penggunaan elpiji di Kota Kpang, cara itu tidaklah efektif, malah menambah keresahan masyarakat di tengah isu resesi ekonomi.
Apalagi redesain anggaran di beberapa dinas yang berdampak pada pengurangan KPM pada bantuan pangan non tunai (KPNT) yang perlahan dipangkas dengan alasan tumpang tindih dengan bantuan dari APBN.
“Sangat memprihatikan, karena dalam menyongsong perayaan Natal dan juga Tahun baru tiba-tiba antre minyak tanah yang merupakan kebutuhan yang urgen di saat-saat ini. Saya belum tahu pasti kalau ini memang adanya pengurangan. Kalau betul ada pengurangan maka sangat disesalkan dan disayangkan di saat seperti ini, karena masyarakat lagi membuat kue untuk persiapan menyambut tamu yang akan berkunjung di saat Natal dan juga Tahun baru. Jadi Pertamina harus melihat ini secara bijak dan pemerintah harus hadir untuk mengantisipasi ini. Koordinasi dengan semua pihak merupakan jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan kelangkaan minyak tanah tersebut,” ungkapnya.
“Harapan saya sebagai anggota DPRD Kota Kupang, ini harus dipulihkan kembali sehingga masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun baru dengan suka cita dan damai sejahtera,” imbuhnya.
Alfred juga menghimbau kepada pemerintah dan apparat penegak hukum agar melakukan pengawasan untuk meminimalisir terjadinya penimbunan minyak tanah.
“Pengawasan yang ketat terhadap oknum-oknum yang melakukan penimbunan minyak tanah sehingga terjadi kelangkaan, ini perlu mendapakan atensi dari aparat kepolisian, Pol PP juga RT/RW dan ini harus kerja kolaborasi untuk melakukan pengawasan dengan baik,” tutupnya. (np)