KUPANG KABARNTT.CO—Yovita Mariati, kader Posyandu asal Nangalimang, Kabupaten Sikka sudah mengabdi sebagai kader Posyandu selama 36 tahun tanpa bayaran sepersen pun dari negara.
Tak dinyana, pengobanannya mendapat penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Penghargaan itu diterima Yovita secara langsung di Istana Negara, Kamis (21/4/2022), tepat pada peringatan Hari Kartini.
Yovita Mariati merupakan perempuan asal Kabupaten Sikka yang terpilih menjadi salah satu dari 10 perempuan Indonesia yang menerima penghargaan dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin beserta anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) pada peringatan hari Kartini, Kamis (21/04/2022) di Istana Negara, Jakarta.
Yovita Mariati terpilih sebagai penerima penghargaan karena pengabdiannya yang tanpa pamrih dalam bidang kesehatan di daerah terpencil.
Karena kegigihannya melayani masyarakat di Sikka dengan tulus dan tanpa upah, anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat, terharu dan juga sangat mengapresiasi ketulusan hati Yovita.
Julie Laiskodat kemudian memfasilitasi Yovita ke Jakarta untuk menerima penghargaan itu secara langsung di Jakarta.
“Saya tidak menyangka, mengapa harus saya yang pergi ke Istana Negara, bukan orang lain. Saya rasa bangga sekali bisa bertemu secara langsung dengan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi. Penghargaan itu langsung diserahkan oleh Presiden Jokowi kepada saya, dan saya sangat bersyukur dan terharu,” ujar Yovita.
Menurut Yovita, Ibu Negara Iriani Jokowi berpesan untuk terus berkarya di bidang kesehatan menjadi kader posyandu untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Pak Jokowi dan Ibu Iriana berpesan kepada saya untuk terus berkarya di bidang kesehatan. Pada saat itu saya langsung jawab siap,” cerita Yovita yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Ibu kota Negara tersebut.
Sementara itu Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laikodat, berharap agar perempuan NTT dapat memaknai Hari Kartini sebagai sebuah momentum bagi perempuan-perempuan di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melakukan banyak perjuangan yang sesuai dengan bidangnya.
“Kalau dari saya, Hari Kartini itu selalu kita mengenang tentang ibu kita, Ibu Kartini. Tetapi kita sebagai kaum perempuan khususnya perempuan Nusa Tenggara Timur, saya berharap bahwa kita menjadi Kartini-Kartini dengan melakukan banyak perjuangan untuk menjadi pahlawan di zaman sekarang,” kata Julie.
Julie ikut mendapingi Yovita di Istana Negara.
Menurut Julie, seiring dengan perkembangan zaman dan semakin geliatnya gender, perempuan terus diberi ruang untuk berekspresi dalam berbagai bidang seperti politik, pendidikan, pertanian, peternakan, kesehatan dan perekonomian.
“Carilah potensi-potensi yang ada. Gelutilah potensi-potensi yang ada dan kembangkanlah potensi-potensi tersebut. Kami dari pemerintah, khususnya PKK dan Dekranasda ada di belakang ibu-ibu Kartini Nusa Tenggara Timur,” pungkasnya. (np)