Kwarcab Pramuka TTU Gelar Kursus Mahir Lanjutan

ttu pramuka

KEFAMENANU KABARNTT.CO–Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menggelar Kursus Mahir Lanjutan (KML) tingkat penggalang dan penegak bagi guru-guru tingkat SD, SMP, SMA, SMK se-Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pada kegiatan tersebut, Plt. Kadis PKO TTU mewakili Bupati TTU membuka kegiatan Kursus Mahir Lanjutan (KML). Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Hotel Cendana, Jumat (11/11/2022), dihadiri oleh unsur Kwartir Cabang Gerakan Pramuka TTU.

Bacaan Lainnya

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Aluman, mengatakan kegiatan ini sangat penting bagi bidang kepramukaan karena untuk memberi bekal pengetahuan lanjutan dan pengalaman praktis dalam membina pramuka.

Dikatakan, sesuai amanat UU No.12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, bahwa pramuka merupakan suatu gerakan pendidikan untuk kaum muda, yang sifatnya sukarela, non-politik, terbuka untuk semua, tanpa membedakan asal-usul, ras, suku, bahasa dan agama.

Menurut Raymundus, kepramukaan pada hakekatnya adalah juga merupakan suatu proses pendidikan bagi anak muda, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional kita, guna menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas, baik moral, mental, spiritual, intelektual, emosional, maupun fisik dan keterampilan.

“Generasi muda yang merupakan generasi penerus dan harapan bangsa, tidak saja perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga mental dan moral yang baik, salah satunya melalui wadah kepramukaan,” ungkapnya.

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML), kata Raymundus, adalah jenjang pendidikan tertinggi bagi Pembina Pramuka.

Raymundus mengungkapkan, ada beberapa pembaharuan yang menjadi alasan kursus ini dilakukan yakni pertama, mengingat ilmu pengetahuan, dan teknologi, struktur dan fungsi sosial budaya masyarakat senantiasa berubah, maka kadar kemahiran membina pramuka pun perlu berubah, meningkat dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

“Perubahan kurikulum ini sama sekali tidak mengubah prinsip dasar dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, tetapi justru memperkuat penghayatan nilai-nilai dan semakin mempertinggi tingkat kecakapan Pembina Pramuka dalam mengampu Pramuka Penggalang di satuannya. Pembaharuan kurikulum ini terutama terletak pada strategi penyampaian materi, dengan cara mengurangi porsi paparan ceramah tetapi memperbanyak praktek langsung, meningkatkan kreativitas, dan daya cipta pembina dalam mengembangkan kecerdasan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan kecerdasan fisik/kinestetik,” ujarnya.

Pembaharuan kedua, adalah mengenai muatan kursus, yakni dengan mengurangi jam-jam teori namun menambah jam-jam praktek, memperluas pengetahuan dan cara mendidikkan keterampilan hidup di alam terbuka.

Pembaharuan ketiga, kata Raymundus, adalah adanya muatan komitmen pasca kursus yakni untuk tetap menjadi Pembina Pramuka yang aktif di gugus depan, dengan melakukan pengabdian yang terukur, dengan melakukan masa pengembangan yang disebut dengan Narakarya-II.

“Harapan kita ke depan, lulusan KML secara terus-menerus mengembangkan kemahirannya secara mandiri atau secara berkelompok dengan silih asah, silih asuh, dan silih asih melalui pertemuan-pertemuan Karang Pamitran; Gelang Ajar; dan pertemuan pertemuan lain yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan kepramukaan. Dengan bekal yang memadai, maka Pembina Pramuka akan siap memandu generasi muda menyongsong masa depannya yang cerah, dalam ranah NKRI,” pinta Raymundus.

Pemerintah Kabupaten TTU, ungkap Raymundus, akan terus mendorong pengembangan bidang kepramukaan pada setiap satuan pendidikan dan satuan organisasi di Kabupaten TTU sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No.12/2010 yakni pemerintah daerah mempunyai tugas untuk membantu ketersediaan tenaga, dana dan fasilitas yang diperlukan untuk pendidikan kepramukaan, dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Semoga pembina, pendidik yang ada di setiap Gudep atau satuan pendidikan dapat memperoleh ilmu dan semangat baru untuk meningkatkan kualitas diri, serta mampu memotivasi dan membekali diri dan gernerasi muda kita sehingga menjadi lebih baik lagi ke depan,” ucap Raymundus.

Pada intinya, Raymundus berpesan agar semua peserta KML menggunakan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya agar dapat jadikan sebagai bekal untuk membina siswa-siswi didikan di sekolah masing-masing.

Sementara itu, Damianus Siki, Kepala Pusdiklatcab TTU menyampaikan, kegiatan KML tersebut dihadiri 40 peserta dari SD, SMP, SMA/ SMK se- Kabupaten TTU.

“Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak tanggal 10 November 2022 hingga tanggal 16 November 2022 dan total pesertanya 40 orang dari tingkat penggalang dan penegak,” ucap Damianus.

Damianus melanjutkan, tujuan dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemahiran dalam kepramukaan. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan kepramukaan di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Timor Tengah Utara dan dilakukan di gudep masing-masing dari tingkat SD, SMP SMA/SMK se-kabupaten TTU,” pungkasnya. (siu)

Pos terkait