Ketua TP PKK Sumba Timur Buka Pelatihan Digital Bagi Warga

sumtim pelatihan digital

WAINGAPU KABARNTT.CO—Ketua Tim Penggerak PKK Sumba Timur, Merliati Praing Simanjuntak, Kamis (10/11/2022), membuka Pelatihan Skill for Inclusive Digital Participation (SIDP) bagi warga.

Pelatihan ini digelar Yayasan Anugerah Anak Sumba (YAAS) bekerja sama dengan British Council Jakarta dan Foreign Commonwealth and Development Office (FCDO). Pelatihan ini terutama bermaksud memberi bekal keterampilan untuk partisipasi digital yang inklusi untuk perempuan, anak muda dan orang dengan disabilitas.

Bacaan Lainnya

Acara pembukaan pelatihan SIDP dilaksanakan di Aula YAAS, Jalan Ikan Mas, Kelurahan Kambajawa, Kecamatan Kota Waingapu.

Pembukaan kegiatan oleh Ketua TP PKK Sumba Timur, Merliati Praing, ditandai dengan penyerahan dan pemasangan kartu peserta kepada tiga perwakilan peserta, masing-masing mewakili perempuan, orang muda dan difabel.

Dalam sambutannya, Merliati Praing mengatakan, kemajuan teknologi ikut mendukung produktivitas manusia.  Hanya orang produktif yang bisa memberi, baik memberi diri, memberi waktu dan memberi hasil produksi.

Karenanya, kata Merliati, setiap orang dapat menyerap informasi sebanyak mungkin dari kemajuan teknologi.

Kemajuan teknologi, menurut Merliati, juga membuka aneka kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang, termasuk dalam meningkatkan ekonomi diri sendiri dan keluarga.

“Dengan kemajuan teknologi maka saat ini kita dapat menghasilkan uang dengan handphone. Kalau kita tidak bisa memanfaatkan ruang ini maka kita akan ketinggalan. Kesempatan yang ada lewat teknologi, gunakan,” ajak Merliati.

Meski begitu, Merliati mengingatkan agar para peserta yang terdiri dari perwakilan dasawisma, karang taruna, pemuda dan difabel itu tetap mengutamakan teamwork.

Merliati berpesan agar para peserta program pelatihan dapat memanfatkan sebaik baiknya kesempatan tersebut agar dapat memperoleh manfaat ketika kembali ke tengah tengah keluarga dan masyarakat.

Ketua Yayasan Anugerah Anak Sumba (YAAS), Hotmaida Pangaribuan, A.Par, mengatakan, program pelatihan yang dilaksanakan untuk perempuan, anak muda dan orang dengan disabilitas itu dilaksanakan untuk 200 orang dengan enam kelas dasar dan tiga kelas lanjutan.

Para peserta akan mendapatkan pelatihan oleh para Community Level Trainer atau CLT yang berkompeten sesuai dengan kelas masing masing.

Ia berharap, peserta dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan kecakapan digital yang inklusi agar dapat mengangkatkan kualitas pemanfaatan digital yang positif dan berdampak. (np)

Pos terkait