Kekosongan Vaksin Jadi Masalah Serius,  Laka Lena Minta Semua Pihak Cari Solusi

sbd melki laka lena
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, saat mengunjungi salah satu desa di Sumba

KUPANG KABARNTT.CO—Hampir seluruh daerah di Indonesia mengalami kekosongan vaksin Covid-19.  Kekosongan vaksin ini menjadi persoalan serius, karena beberapa syarat administrasi dalam banyak urusan harus dengan melampirkan surat vaksin.

“Kekosongan vaksin ini persoalan kita hari ini, hampir di seluruh Indonesia. Saya dapatkan informasi yang sama vaksin sekarang kok kita sulit ya… Nah kemarin kami juga sudah minta Kemenkes karena kami tahu anggarannya masih ada, anggaran pengadaan vaksin masih ada. Kita minta untuk segera membeli vaksin dan bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia,”  kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, Kamis (27/10/2022) malam di Aula Muhammadyah Kupang.

Bacaan Lainnya

Menurut Ketua DPD I Partai Golkar NTT itu, persoalan distribusi vaksin ada pada biaya distribusi dari provinsi ke kabupaten/kota. Karena itu Melki meminta  semua pihak berkoordinasi guna mencari jalan keluar dan vaksin bisa ada di rumah sakit maupun puskesmas.

“Persoalan juga yang terbesar di kita adalah, yang saya dengar di NTT dan di mana-mana, vaksin sampai provinsi dan mau ke daerah itu sangat susah. Ongkosnya sangat susah. Kalau kondisinya kayak begini mestinya harus ada solusi, pemerintah pusat kirim sampai provinsi atau kirim sampai tingkat dua dan provinsi dan tingkat dua bagaimana untuk kirim vaksin ini. Jadi harus sama-sama dianggarkan biaya pengirimannya. Ini banyak masalah,” kata Melki.

Melki juga menghimbau agar DPRD Provinsi dan kabupaten/kota bisa mencari solusi bersama dengan pemerintah agar tidak ada kendala dalam hal distribusi vaksin ke daerah.

“Teman-teman DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota tolong bantu agar ini bisa ada jalan keluarnya, agar distribusi vaksin bisa sampai ke daerah. Juga kalau lama di provinsi pasti kadaluarsa. Saya minta teman-teman di daerah agar semaksimal mungkin mencari solusi bersama agar dosis vaksin sampai di daerah,” pintanya. (np)

Pos terkait