Kasus DBD Meningkat, DPRD Kota Kupang Minta Pemerintah dan Warga Gotong Royong

alfres djam wila8

KUPANG KABARNTT.CO—Kota Kupang menjadi urutan ke-2 daerah yang memiliki kasus DBD tertinggi di NTT setelah Manggarai Barat yang mencapai 212 kasus. Syukur tidak ada kasus meninggal dunia di daerah pariwisata super premium tersebut.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Kupang, Alfred Djami Willa, di ruang Fraksi Golkar DPRD Kota Kupang, Kamis (17/2/2022), mengatakan, musim hujan diikuti dengan penumpukan sampah di mana-mana dan lingkungan tidak bersih, jelas diikuti dengan peningkatan kasus DBD. Terbukti di Kota Kupang kasus DBD terbilang tinggi saat ini.

Bacaan Lainnya

Karena itu Alfred mengatakan, kita perlu kegiatan nyata di lapangan dan bukan sekadar sosialisasi semata.

“Hal pertama yang perlu kita lakukan untuk mengatasi DBD ya kebersihan lingkungan, apalagi intensitas hujan di Kota Kupang ini cukup banyak sehingga genangan air dan sampah berserakan di mana-mana dan sangat disukai nyamuk untuk berkembang biak. Ini perlu gotong royong, dan setiap warga harus pastikan bahwa tidak ada genangan air. Warga juga perlu perhatikan agar lingkungannya tetap bersih,” urai Alfred.

Untuk data periode Januari – 13 Februari kasus DBD di Kota Kupang mencapai 208 kasus dengan 1 orang meninggal dunia.

Dengan data kasus DBD yang cukup meningkat ini, anggota DPRD dari Fraksi Golkar ini  menghimbau agar Pemerintah Kota Kupang tidak sekedar sosialisasi, namun harus memberikan dampak yang nyata di lapangan atau tindakan nyata.

“Jika wilayah itu sudah terdapat kasus DBD segeralah melakukan foging secara merata, juga pastikan masyarakat mendapatkan abate agar masyarakat menempatkannya di bak-bak tampungan air bersih masyarakat sehingga tidak ada jentik nyamuk dalam bak-bak tersebut,” tandasnya.

Alfred juga meminta Dinas Kebersihan melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga tidak ada lagi sampah-sampah di penampungan yang tidak diangkut atau dibiarkan berminggu-minggu di tempat sampah dan menjadi sarang nyamuk. (np)

Pos terkait