KUPANG KABARNTT.CO—Julie Sutrisno Laiskodat terpilih secara aklamasi menjabat sebagai Ketua DPD Himpinan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dalam Musyawarah Provinsi I Dewan Pimpinan Daerah HKTI Provinsi NTT, di Hotel Sasando Kupang, Rabu (27/7/2022).
Musyawarah ini dihadiri oleh Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPP HKTI, Handoko, bersama beberapa jajarannya dan seluruh anggota HKTI di NTT.
Dalam sambutannya, Ketua DPD HKTI Provinsi NTT, Julie Sutrisno, memberikan apresiasi dan kebanggaannya kepada HKTI yang telah memilih dirinya secara aklamasi menjadi Ketua DPD HKTI NTT.
“Saya berterima kasih kepada teman-teman yang sudah berbulan-bulan berusaha menyiapkan kegiatan ini agar bisa terjadi di Provinsi NTT. Dan sangat luar biasa, hari ini terlaksana dengan baik. Dan terima kasih pula atas kepercayaannya untuk menjadi Ketua HKTI Provinsi NTT secara aklamasi. Kepercayaan ini akan saya emban dengan berusaha, tentu juga dengan dukungan teman-teman sekalian dengan semaksimal mungkin untuk mewujudkan apa yang menjadi tanggung jawab saya,” seru Ketua Dekranasda Provinsi NTT ini.
Anggota Komisi IX DPR RI ini menegaskan, pihaknya tidak asing lagi dengan dunia pertanian. Selain sebagai anggota DPR RI, juga sebagai Ketua Dekranasda yang setiap waktu dengan petani, dan secara jelas mengetahui permasalahan petani saat ini.
“Saya sangat tidak asing di dunia pertanian ya, saya punya banyak binaan UMKM dan jelas para petani juga tidak saya kesampingkan. Masalah mereka memang pupuk, sehingga dengan hadirnya para pakar-pakar dari Jakarta memberikan kita pengetahuan dan ilmu untuk bagaimana membuat pupuk padat dan pupuk cair, sehingga ke depannya kita tidak pusing mencari pupuk subsidi lagi,” serunya.
Disinggung kelangkaan pupuk dan juga tidak jelasnya sasaran pupuk subsidi di NTT menjadi bumerang bagi petani dalam keseriusannya mengolah tanah, pihaknya tidak mau mempersoalkan pupuk subsidi. Namun pihaknya berkomitmen agar petani di NTT tidak lagi terlalu berharap dengan pupuk subsidi.
“Saya pingin NTT itu mendapatkan pupuk yang non subsidi dan mandiri. Karena kita tahu sendiri keuangan kita secara nasional sangat sedikit atau dianggarkan 30 persen dan kita sebagai wakil rakyat di pusat sudah mengoyak terus. Tapi memang uang tidak ada sehingga saya berharap ada program-program seperti pengolahan pupuk atau pupuk cair dengan memperdayakan bahan-bahan lokal kita ya, sehingga nanti ada pakar-pakar dari pusat memberikan modal pengetahuan untuk mencoba membuat pupuk lokal kita,” imbuh Julie.
Sementara, Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPP HKTI, Handoko, menjelaskan bahwa Ketua Umum HKTI, Jenderal Muldoko, merekomendasikan Ibu Julie Laiskodat menjadi kandidat yang tepat untuk memimpin HKTI Provinsi NTT.
“Kenapa kami memilih Ibu Julie, karena profil beliau sangat pas. Selain istri Gubernur NTT, juga anggota DPR RI. Tentu memiliki kekuatan tersendiri bagaimana mengkonsolidasi HKTI dan bekerja melakukan kerja nyata di lapangan pertanian. Di NTT kami betul-betul butuh dukungan yang kuat, dan Ketua Umum kami memberikan rekomendasi bahwa Ibu Julie Laiskodat adalah yang tepat untuk memimpin HKTI NTT,” jelas Handoko.
Menurutnya, NTT sangat potensial dan akan terus didorong inovasi.
“Kita tidak akan pernah selesai dengan persoalan pupuk subsidi. Jika menunggu semua kebutuhan diberikan oleh pemerintah, itu takan pernah selesai. HKTI berpikir itu tidak menjadi hambatan yang besar, namun merupakan peluang, sehingga kami mendorong dengan inovasi-inovasi dan ekosistem industri pupuk non subsidi dan kemudian mengurangi ketergantungan pupuk subsidi. Karena itu kita akan mencari solusi yang tepat untuk memberdayakan bahan-bahan lokal menjadi pupuk yang potensial dan NTT bisa membuat ini,” tegasnya. (np)