Julie Laiskodat Boyong Sejumlah Siswa SMK di NTT Ikut Jakarta Fashion  & Food  Festival 

DEKRANASDDA

KUPANG KABARNTT.CO—Provinsi  NTT bukan saja dikenal dengan hewan purbanya komodo, eksotisme wisata alamnya dan bahkan juga tenun khasnya yang begitu dikejaroleh semua pencintanya.

Tetapi saat ini NTT juga dicari karena makanan khasnya yang cukup diminati di Jakarta. Orang-orang kota metropolitan tersebut malahan bertanya, di mana kami bisa mendapatkan makanan khas NTT? Di sinilah persoalannya.

Bacaan Lainnya

Bukan tanpa sebab orang luar seperti penghuni Kota Jakarta menanyakan makanan khas NTT. Selain menunya yang sangat khas juga sangat langka didapat di ibu kota metropolitan tersebut.

Menjawab pertanyaan ini anak-anak SMK Negeri 3 Kupang diutus untuk berpartisipasi dalam Jakarta Fashion & Food Festival  – Cita Rasa Nusantara dengan mempromosikan makanan khas masing-masing daerah di Kota Jakarta.

Partisipasi anak-anak SMK Negeri 3 Kupang ini, juga disponsori langsung oleh Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Julie Laiskodat.

Lewat sambungan telepon, Sabtu (8/10/2022), salah satu peserta, Elsa Riwu, menyampaikan kekagumannya dalam berpartisipasi dalam Jakarta Fashion & Food Festival yang dilakukan di Summarecon Mall Kelapa Gading.

Festival ini diikuti oleh seluruh SMK di Indonesia dan fokus pada memperkenalkan makanan khas daerah masing-masing. Utusan  dari NTT memperkenalkan 11 menu makanan dan minuman khas NTT.

“Festival makanan khas atau JF3 ini dilakukan di Jakarta, dari tanggal 1 sampai 11 September 2022 dari NTT itu ada 4 orang, 2 orang murid dan 2 orang guru pendamping dan ada 2 orang lagi yang dampingi kami di Jakarta. Kami memang fokus memperkenalkan makanan khas kami dan bahan-bahannya semua kami bawa dari Kupang,” jelas Elsa.

Elsa jaga merincikan 11 makanan dan minuman khas NTT yang diperkenalkan di Jakarta. “Ada jagung bose, se’i sapi, se’i ikan suwir, sayur rumpu rampe, bunga pepaya/jantung pisang, ikan teri, sambal lu’at, lawar ikan teri, nasi jagung, nasi merah, es teh kelor, dan es nian.

“Kalau se’i sapi mereka sudah kenal karena selalu dipesan dari Kupang. Namun menu makanan lainnya itu selalu mereka tanya, kalau di Jakarta kami dapat di mana? Dan ini kami tidak bisa jawab dan kami jadikan PR yang besar pada saat kami pulang di Kupang” ungkapnya.

Lanjutnya, bahan-bahan makan lokal tersebut ada yang dibawa dari Kupang dan di sana dimasak langsung dan dijajal di stan festival yang sudah disiapkan panitia.

“Bahannya semua dari lokal ya, dan kami masak langsung kemudian kami sajikan di stan yang sudah disiapkan oleh panitia dan di situlah saya tahu makanan lokal khas NTT sangat luar biasa diminati dan saya sangat bangga dengan semua kekhasan NTT tercinta,” katanya.

Menurut Elsa, ternyata makanan-makanan khas NTT sangat diminati di Kota Metropolitan tersebut dan menjadi tugas yang diemban, bagaimana generasi muda menyikapi kekhasan NTT jangan sampai tergerus dengan makanan siap saji yang sering diidolakan oleh generasi NTT.

“Saya sangat bahagia dan berterima kasih kepada Bunda Julie Laiskodat dan juga SMKN 3 yang sudah mengutus saya mengikuti festival bergensi ini dan dengan begitu kami sadar bahwa makanan-makanan khas lokal kita sangat diminati di Jakarta. Ini merupakan tugas saya dan generasi saya untuk lebih bagaimana makanan ini sampai di meja-meja para tamu di Jakarta,” serunya.

Untuk diketahui festival mode terbesar di Indonesia ini bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Pada tahun ke-18 penyelenggaraan JF3 mengusung tagar #CulturalDiversity, sebagai dukungan terhadap keragaman budaya di Indonesia. (np)

Pos terkait