HUT Bank NTT, Deputi BI NTT Apresiasi Bank NTT

bank ntt bank indonesia2

KUPANG KABARNTT.CO— Deputi Kantor Perwakilan  Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Daniel Agus Prasetyo,  mengharapkan agar Bank NTT bisa menjadi New Banking Paradigma, Tergitilasasi  dan Terus Berkolaborasi (NTT).

Harapan itu diungkap Daniel dalam sambutannya pada acara peringatan HUT ke-60 Bank NTT, Minggu (17/7/2022).

Bacaan Lainnya

Daniel menyampaikan harapannya itu setelah membaca tema HUT ke-60 Bank NTT “Momentum Keberlanjutan’.

New Banking Paradigma, kata Daniel, memang saat ini menjadi tantangan perbankan, tidak bisa disamakan dengan proses kerja zaman dulu, harus di-upgrade, dan mencari inovasi baru supaya bisa mendorong perputaran ekonomi di NTT.

Terdigitalisasi, kata Daniel, maksudnya layanan perbankan sangat dibutuhkan tetapi bank tidak. Kegiatan perbankan penting tetapi kantor banknya tidak perlu. Karena itu Bank NTT diharapkan meningkatkan kapabilitasnya untuk digitalisasi.

Bank NTT, kata Daniel, menjadi salah satu dari sedikit BPD di Indonesia yang berhasil berlisensi (QR Code Indonesian Standard (QRIS) dan BI Fast.  Tidak semua bank, tidak semua BPD bisa mendapatkannya.

“Termasuk BI Fast.  Kemarin sudah bisa ikut, kalau tidak salah tahap kedua atau ketiga sehingga nasabah Bank NTT  bisa transaksi hanya dengan Rp 2.500. Ini tentu saja memberi kemudahan efisiensi kepada perekonomian NTT,” jelas Daniel.

Daniel juga menyebut pada sistem blue print, Bank NTT mendukung dalam pasar digital. Dengan demikian para pedagang  pasar sudah bisa menggunakan QRIS dalam transaksi retribusi pasar, juga sudah di-launching PBB dan PB2 di Kota Kupang.

“Bisa bayar dengan QRIS, sehingga tidak perlu lagi Bapak Gubernur, masyarakat atau para wajib pajak mengambil uang dulu di ATM kemudian setor di kasir,” kata Daniel.

Saat ini, kata Daniel, pertumbuhan ekonomi NTT menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari masa pandemi Covid-19.

Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi NTT mengalami pertumbuhan 2,51 persen setelah sebelumnya minus atau terkontraksi 0,83 persen. Pada triwulan I 2022, pertumbuhan ekonomi NTT sedikit melambat, yaitu 1,62 persen dan masih di bawah pertumbuhan nasional yang bisa tumbuh 5,01 persen.

Meskipun demikian,Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi NTT pada 2022 terus berlanjut seiring dengan berbagai upaya yang yang dilakukan dan juga kasus Covid-19 yang semakin terkendali. (np)

Pos terkait