KEFAMENANU KABARNTT.CO—Harga beras yang tidak stabil di pasar menjadi perhatian Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Timor Tengah Utara(TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dinas ini akan melakukan pantauan langsung di pasar-pasar tradisional.
Kepala Dinas Perindag TTU, Maximus Akoit, Jumat (27/5/2022), mengatakan, terkait harga beras yang tidak stabil atau bervariatif, pihaknya baru mengetahui ketika ada pemberitaan di media.
Terkait variasi harga beras tersebut, kata Maxi, pihaknya akan melakukan pantauan langsung ke pasar-pasar.
“Setelah dimuat (pemberitaan di media) ternyata ada harga-harga yang bervariasi. Kami akan melakukan pantauan langsung di lapangan,” kata Maxi.
Maxi melanjutkan, saat ini masih dalam musim panen berlimpah sehingga hal itu yang mungkin membuat harga beras menjadi tidak stabil atau anjlok.
“Mungkin karena saat ini musim panen yang berlimpah di daerah Oenopu, Oerinbesi, Oekopa, sehingga hal itu (harga besar—Red) terjadi dengan harga yang tidak stabil,” jelas Maxi.
Terkait dengan penetapan harga, tambah Maxi, memang agak susah karena itu tergantung pada mekanisme pasar.
“Mungkin ada hal-hal lain yang perlu kami tentukan harga standar, sehingga tidak merugikan prosuden maupun di lain sisi ya konsumen juga. Tentunya hal ini menjadi tugas pemerintah daerah lakukan koordinasi terkait harga beras di pasaran,” pungkas Maxi. (siu)