KUPANG KABARNTT.CO—Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Senin (21/3/2022) petang, meluncurkan Festival Desa Binaan, PAD dan Program Ramai Skali Bank NTT.
Acara yang berlangsung di Palecio Ballroom, Hotel Aston Kupang ini dihadiri Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, jajaran direksi, Kepala OJK NTT, Kepala BI Cabang Kupang, Ketua Kadin NTT, sejumlah bupati dan wakil bupati se-NTT secara virtual.
Program Ramai Skali Bank NTT yang diluncurkan hari ini sudah tahun ke-4 dilakukan dan dana pihak ketiga menjadi motivasi UMKM untuk mengembangkan potensi lokal yang ada di daerah masing-masing. Dan bank NTT dengan sigap membantu UMKM sehingga bisa mandiri dan mencapai hasil yang memuaskan saat ini.
Meskipun begitu Bank NTT tetap mendorong agar UMKM bisa bersaing secara nasional sshingga mendapatkan label sendiri.
“Terkait potensi dan tantangan yang dihadapi UMKM dan pelaku usaha sebagian besar di NTT, maka kami mencoba dengan solusi yang selalu digaungkan oleh Bapak Gubernur dalam bangun kolaborasi membangun desa, dan berhasil menciptakan beberapa terobosan yang pertama untuk pelaku usaha dan produksinya. Supaya ada keuntungan, kualitas dan mutu yang baik, maka dibutuhkan semua pihak untuk terlibat bersama dalam kerja bersama kolaborasi, antara lain pihak pemerintah pusat lewat Kementerian Hukum dan HAM memberikan perlindungan hukum pada setiap potensi usaha dan hasil produksi yang sudah ada,” papar Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, terkait dukungan Bank NTT dalam memberikan peluang untuk UMKM.
Alex mengatakan, Balai POM juga akan memberikan kekuatan kendali mutu. Dengan demikian produk UMKM yang masuk dalam pasar baik domestik maupun internasional bisa memenuhi dan menjamin mutu bagi konsumen.
“Kemudian bersama-sama dengan pihak asuransi, OJK, Bank Indonesia bisa memberikan dukungan dan juga pengawasan agar tahapan-tahapan dapat berjalan dengan baik sehingga semua hasil produksi dari UMKM benar-benar berkualitas dan dapat bersaing,” kata Alex.
Pihaknya juga meminta pelaku usaha untuk sadar dan tertib dalam membayar retribusi kepada daerah dan negara.
“Dengan kita membayar pajak, proses yang kita lakukan bisa bermanfaat bagi daerah untuk peningkatan PAD. Tahun ini ada 115 desa yang terlibat dalam Festival Desa Binaan dan Festival PAD. Desa-desa ini akan diintervensi dalam pembayarannya sehingga tercipta pasar-pasar yang modern dalam sistem pembayarannya. Untuk membantu pemasaran hasil produksi maka website go NTT yang menjadi market place bagi seluruh pelaku usaha di NTT yang merupakan binaan Bank NTT dan di bawah pengawasan Pemerintah NTT dapat berakselerasi dan berakomodasi dengan baik,” jelas Alex. (np)