KUPANG KABARNTT.CO—Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022 yang ke-94 tahun menjadi momentum untuk mengenang jasa para agen perubahan, orang muda di zamannya yang cukup kritis dan mampu membangunkan semangat untuk merdeka dan mandiri.
Dengan momentum inilah Partai Golkar bersama Yayasan Tunas Muda Indonesia (YMTI) dan juga Rumah Perempuan mengadakan dialog dengan sejumlah orang muda, yang diharapkan mampu menjadi pemegang estafet bangsa secara berkelanjutan.
Tema yang diambil dalam Dialog Sumpah Pemuda yang digelar, Rabu (26/10/2022), secara virtual itu yakni “Saatnya Yang Mudah Bergerak”.
Mewakil Ketua DPD 1 Partai Golkar NTT, Sekretaris YTMI, Mira Natalya Pelu, menyampaikan apresiasi kepada orang-orang muda berprestasi yang menjadi inspirasi bagi orang muda lainnya di NTT.
“Tema kita kali ini adalah “Saatnya anak muda bergerak.” Dengan begitu sudah saatnya kita bergerak mengambil estafet itu. Dengan bergerak orang muda punya langkah baru, punya ide sebagai agen perubahan,” kata Mira ketika membuka dialog Sumpah Pemuda tersebut.
Hadir dalam dialog lewat zoom meeting sejumlah narasumber yang menjadi sosok anak muda berprestasi dan sangat aktif dalam membangun dan mendukung pembangunan generasi muda dalam sejumlah ide.
Ada mahasiswa S2 Komunitas Institusi Gereja di Roma-Italia, RD. Doni Migo, Staf KBRI Den Haag-Belanda, Erawati Suroso Wulang, Ketua Yayasan Sumba Hospitality, Redempta T. Bato, Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat NTT, Polikarpus Do, Kepala Desa Detusoko Barat-Kabupaten Ende, Nando Watu, petani milenial, Getsy Sino dan Ceo PT.Bangun Flores Indonesia Founder & Owner Bangflo Indonesia, Handrianus Yovin Karwayu.
Dialog ini dipandu oleh dosen muda Unwira Kupang, Yohana Fransiska Medho.
“NTT sangat berpotensi, apalagi dalam hal anak-anak muda yang sangat brilian. Mereka itu we are the leader the next, sehingga saya sangat bangga menjadi bagian dari orang-orang muda. Saya hanya berpesan bahwa harus terus belajar, jangan hanya di sekolah, namun selalu mengikuti organisasi ataupun komunitas, selalu mengajak orang-orang hebat untuk berdiskusi dan jangan lupa bahwa aklak harus menjadi pedoman untuk maju,” ungkap Erawati kepada sejumlah anak muda yang hadir dalam dialog.
Hampir seluruh narasumber dalam dialog Sumpa Pemuda tersebut menegaskan hal yang sama, bahwa generasi muda saat ini merupakan agent of change, sehingga perlu menilik bagaimana pemuda-pemuda zaman dulu memposisikan dirinya sebagai generasi yang mampu membawa perubahan, sehingga layak diberikan moment khusus atas perjuangannya pada peringatan Sumpah Pemuda yang ke-94 tahun 2022 ini. (np)