KUPANG KABARNTT.CO—Mahasiswa Pascasarjana Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang berencana menggelar seminar dengan tema Tantangan Masyarakat NTT Menyikapi dan Memasuki Era Digital Society dan Post Digital Society dalam Perspektif Teologis-Antropologis.
“Semakin canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan besar terhadap dunia. Teknologi akan terus bergerak ibarat arus laut yang terus berjalan di tengah-tengah kehidupan manusia,” tandas dosen mata kuliah antropologi IAKN Kupang, Dr. Lanny Koroh, M.Hum, saat beraudiens dengan Wakil Bupati (Wabup) Kupang, Jerry Manafe, M.Th di ruang kerjanya, Senin (13/6/2022).
Menurut Lanny Koroh, seminar ini sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam mengakhiri kegiatan perkuliahan selama satu semester sekaligus menghasilkan produk yang berdampak terhadap nilai akreditasi program studi di kampus IAKN Kupang.
“Ini bagian dari karya nyata yang dihasilkan baik oleh dosen pengasuh mata kuliah maupun para mahasiswa pascasarjana,” ucap Lanny dan menambahkan, kegiatan seminar akan digelar pada Senin 27 Juni 2022 mendatang di Aula Gereja Ebenhaser Tarus Barat, Klasis Kupang Tengah, Kabupaten Kupang Provinsi NTT.
Wabup Kupang, Jerry Manafe, menyambut baik seminar tersebut dan berjanji untuk hadir sekaligus membuka dengan resmi. “Baik, saya akan hadir. Ini kegiatan yang sangat bagus,” kata Manafe.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Kupang dari Fraksi Partai Golkar ini lebih lanjut menjelaskan, saat ini dunia digital tak bisa terhindar dari kehidupan manusia.
“Dunia digital pun telah merambah di dalam kehidupan menggereja. Jadi, tidak selamanya dunia digital ini berdampak negatif tetapi ada nilai positif juga untuk kehidupan umat manusia,” kata mantan Ketua Pengurus Gereja Agape Kupang ini.
Dalam testimoni dan refleksinya, Manafe mengaku, jabatan yang diemban ini hanya karena kasih dan kemurahan dari Tuhan.
“Karena itu tidak usah sombong. Mata Tuhan ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik,” ucapnya mengutip Kitab Amsal 15:3.
Ke depan, lanjut Manafe, diperlukan kerja sama dan kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan pihak gereja untuk memperhatikan kesejahteraan umat.
“Kita perlu kerja yang kolaboratif dalam membantu dan memperhatikan rakyat untuk keluar dari jeratan kehidupan yang sulit. Bapak dan ibu Pendeta punya umat. Pemerintah punya rakyat. Mari kita kolaborasi,” ungkap Manafe penuh semangat.
Sebagaimana diketahui kegiatan seminar ini menghadirkan lima narasumber. Pertama, Pater Fritz Meko SVD, MA (mahasiswa Doktoral IAKN Kupang) membedah topik tentang Pandangan Antropologis-Teologis Masyarakat NTT dalam menyikapi tantangan di Era Digital Society dan Post Digital Society.
Kedua, Pdt. Dr. Lince Pellu (Dosen Unkris Artha Wacana Kupang) yang membedah Pandangan Gerakan Kaum Perempuan di NTT dalam menyikapi tantangan di era Digital Society dan Post Digital Society dalam perspektif teologis-antropologis.
Ketiga, Pdt. Anton Agustinus Ndun, S.Th (mahasiswa Pascasarjana IAKN Kupang Kelas A); dengan topik Peran Teologis-Antropologis Kristen dalam menghadapi tantangan di era Digital Society dan Post Digital Society dalam perspektif Kitab Suci (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Keempat, Marlince Ena, S.Pd (mahasiswa Pascasarjana IAKN Kupang Kelas B) dengan topik Peran Keluarga Kristen menghadapi tantangan di era Digital Society dan Post Digital Society dalam perspektif Teologis-Antropologis.
Kelima, Victor Imanuel Nani, S.Pd (mahasiswa Pascasarjana IAKN Kupang Kelas C) dengan topik Peran Pendidikan Agama Kristen menghadapi tantangan di era Digital Society dan Post Digital Society dalam perspektif Teologis-Antropologis.
Audiens bersama Wabup Kupang diakhiri dengan sesi foto bersama. (verry guru/mahasiswa pascasarjana IAKN Kupang)