WAINGAPU KABARNTT.CO—Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Dirjen Perikanan Budidaya menjalin kerja sama untuk pembangunan Integrated Shrimp Farming di di Kabupaten Sumba Timur. Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Nota kesepahaman ini dalam rangka perencanaan untuk membangun dan pengelolaan kawasan perikanan budidaya di Kabupaten Sumba Timur.
Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU antara Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Dr. TB. Haeru Rahayu, A.Pi, M.Sc, dan Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, Selasa (27/12/2022), di Kupang.
Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, menjelaskan bahwa penandatanganan rencana Integrated Shrimp Farming itu sebagai upaya nyata dari gubernur serta komitmen penguatan Dirjen Perikanan dan Budidaya Ikan Seluruh Indonesia, termasuk di NTT, khususnya di Sumba Timur.
“Ya bagi Pemerintah Kabupaten Sumba Timur tentu tidak ada pilihan selain mendukung penuh rencana pembangunan pengelolaan kawasan perikanan budidaya di Sumba Timur. Jadi untuk menyukseskan program ini, kita akan jalankan sesuai rencana dan yang penting kita bagi tugas, apa yang menjadi tugas pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten. Kita bersinergi, berkolaborasi menyukseskan program ini,” ungkap Bupati Praing kepada kabarntt.co, Rabu (28/12/2022).
Sementara, Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq, menanggapi komitmen antara Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Pemerintah Sumba Timur tersebut menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap rencana tersebut.
“Tentunya kita semua sangat berharap dan berdoa agar rencana tersebut segera terealisasi. Karena dana Rp 7 triliun bukanlah uang yang sedikit. Itu sama dengan APBD Sumba Timur selama 7 tahun. Dan yang lebih penting lagi bagi kami di Sumba Timur, akan ada rekrutmen ribuan orang tenaga kerja, mulai dari proses pembangunan sampai operasionalnya. Jadi kami sangat berharap rencana ini akan berjalan sesuai dengan rencana,” tegas politisi Golkar itu. (np)
