Doris Rihi Tinjau Lahan Kelor di Waibalun

Penjabat Bupati Flotim, Doris Rihi didampingi Kadis Perkebunan dan Peternakan Flotim, Sebast Sina Kleden meninjau lahan kelor di Waibalun, Jumat (16/9/2022)

LARANTUKA KABARNTT.CO–Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si, meninjau lahan kelor di Kelurahan Waibalun, Kecamatan Larantuka, Flores Timur, Jumat (16/9/2022).

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur, Sebast Sina Kleden, SP, berserta staf, dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Flores Timur, Yohanes Ibi Hurint, S.Sos, dan Lurah Waibalun, Alfonsus Tadon Tukan Bethan, S.STP., M.M.

Bacaan Lainnya

Kepada Kadis Perkebunan dan Pertanian, Doris Rihi memastikan terpenuhinya semua kebutuhan sehingga tanaman kelor dapat tumbuh subur dan terawat dengan baik termasuk ketersedian air.

Ia menginstrusikan agar di sekeliling lahan kelor ini harus dibangun pagar agar dapat melindungi tanaman kelor dan juga dapat menjaga aset daerah ini.

“Segera dibangun pagar agar tanaman kelor bisa terjaga dengan baik,” sebut Doris Rihi sebagamana dirilis Prokopim Flotim.

Doris juga menginstruksikan kepada seluruh lurah dan kepala desa se-Kabupaten Flores Timur untuk mengembangkan tiga komoditi yaitu jagung, sorgum dan kelor.

“Saat ini sudah ada ekosistem pola kemitraan antara petani dengan Bank NTT dan off taker sehingga banyak kemudahan bagi para petani,” sebutnya.

Kadis Perkebunan dan Pertanian, Sebast Sina Kleden, menjelaskan bahwa lokasi lahan kelor yang terletak di Kelurahan Waibalun, Kecamatan Larantuka ini memiliki luas lahan 5 Ha.

Komoditi kelor atau moringa oleifera ini sudah mulai ditanam pada bulan Desember 2020 dengan umur tanam 1,9 tahun.

“Luas kebun tanaman ini adalah 2,6 Ha dengan jarak antartanam 1,5 x 1,5 meter. Dengan jumlah populasi saat ini sebanyak 3.000 pohon, maka diperkirakan dapat memproduksi 600 kg daun segar yang dipanen setiap bulannya, dengan asumsi 5 pohon menghasilkan 1 kg daun kelor segar. Dengan masa panen dalam satu tahun sebanyak 12 kali, maka bisa menghasilkan 7.200 kg atau 7,2 ton,” jelasnya.

Menurut Sebast Kleden, untuk harga pasar daun kelor segar saat ini adalah Rp 5000/kg. Dengan perkiraan setiap bulan dapat menghasilkan 600 kg daun kelor, maka, menurutnya, hasil pemasaran kelor dalam satu tahun masa panen akan menghasilkan Rp 36 juta.

“Teknik pemeliharaan lahan kelor ini adalah dengan menggunakan pupuk organik dan pemberian air irigasi tetes sederhana menggunakan botol bekas air kemasan,” jelasnya.(*/prokopimflotim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *