Di Pasar Inpres Ruteng, Gubernur NTT Lihat Penggunaan QRIS

manggarai gub di pasar inpres

RUTENG  KABARNTT.CO—-Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, didampingi duet Bupati-Wakil Bupati Manggarai,  Herybertus G.L Nabit-Herybertus Ngabut, Senin (18/4/2022), mengunjungi Pasar Inpres Ruteng.

Di pasar ini Gubernur Viktor memantau pasar digital yang menggunakan QRIS Bank NTT untuk transaksi jual beli. Gubernur sempat berbincang-bincang dengan sejumlah pedagang di pasar itu.

Bacaan Lainnya

QRIS Bank NTT digunakan sebagai metode transaksi pembayaran dengan menggunakan scan kode QR yang sudah distandarisasi oleh Bank Indonesia. Dengan demikian seluruh pengguna aplikasi yang menyediakan pembayaran QR dapat berteransaksi di seluruh merchants yang menerima pembayaran QR berbasis QRIS Bank NTT.

Adapun mantaat QRIS bagi merchats dan nasabah yakni mendukung program pemerintah dalam transaksi non tunai, penurunan biaya uang non tunai, tidak memerlukan kembalian, peningkatan perluasan penjualan, sebab QRIS merupakan alternatif pembayaran cash, ikut mencegah peredaran uang palsu, risiko uang tunai hilang atau dicuri menurun, nasabah terhindar dari kontak langsung, transaksi nasabah lebih cepat dan mudah, transaksi lebih aman dan terjamin, transaksi lebih cepat otomatis.

Gubernur Laiskodat menjelaskan bahwa kini pembangunan menuju transaksi elektronik. Tunai tidak lagi menjadi model. QRIS Bank NTT dinilai akan mempermudah pedagang dan masyarakat untuk bertransaksi.

“Model pembangunan sekarang ini menuju transaksi elektronik, karena itu pelan-plan tunai itu tidak lagi menjadi model. Kita terus mendorong sehingga ada percepatan-percepatan ekonomi pedagang di pasar, tidak perlu harus menunggu orang datang, tetapi bisa dipesan di mana pun. Nanti kita dorong ASN agar suluruh pakai QRIS sehingga antarbarang dagang itu bisa sampai di rumah. Pasti dari ASN dulu kita lakukan,” katanya.

Di Pasar Inpres Ruteng, Gubernur Viktor juga ingin  mengecek sumber atau asal barang dagangan yang dijual oleh para pedagang.

Menurutnya, barang yang dijual di Pasar Inpres Ruteng sebisa mungkin merupakan hasil produksi masyarakat NTT khususnya Manggarai.

“Memang kita lihat bahwa banyak barang yang masih membanjiri di NTT.  Tomat, jahe, bawang masih dari luar. Itu menunjukkan bahwa kita belum serius untuk mendorong pertanian kita untuk menjadi bagian dari diri kita sendiri. Jadi kita masuk ke pasar untuk mengecek, produk mana saja yang bisa kita kerjakan di NTT. Supaya kita bisa mengantisipasi ke depan apa saja yang kita harus siapkan,” katanya.

Turut hadir dalam kunjungan itu, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho,  beberapa pimpinan perangkat daerah Provinsi NTT, Ketua DPRD Manggarai, Sekda Manggarai, unsur Forkompida Manggarai, pimpinan perangkat daerah Manggarai. (adi)

Pos terkait