OELAMASI KABARNTT.CO—Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), bekerja sama dengan PT. Superintending Company of Indonesia (SCI) menggelar acara Focus Group Discussion penyusunan peta peluang investasi proyek prioritas strategis yang siap ditawarkan pada sektor sumber daya alam agribisnis peternakan sapi pedaging (potong) Tahun 2022, bertempat di Hotel Sotis Kupang, Selasa (6/9/2022).
Kegiatan FGD ini dibuka oleh Bupati Kupang, Korinus Masneno. Dalam sambutannya, Bupati Masneno menerangkan bahwa program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang dicanangkan oleh Gubernur NTT telah ditindaklanjuti oleh Kabupaten Kupang melalui gerakan Revolusi “5P” yaitu suatu program pengembangan ekonomi kerakyatan yang memaksimalkan keunggulan dan potensi yang dimiliki Kabupaten Kupang di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan pariwisata.
Bupati Maseno melanjutkan, khusus untuk peternakan tahun 2021 tercatat penambahan populasi ternak sapi sebanyak 21.800 ekor. Jumlah ini menambah populasi yang ada sehingga posisi Februari 2022 jumlah sapi yang ada di Kabupaten Kupang menjadi 322.791 ekor yang tersebar di 24 kecamatan. Adapun kerbau sebanyak 2.245 ekor dan kuda sebanyak 5.115 ekor.
Bupati Masneno juga mengatakan, hambatan utama di Kabupaten Kupang adalah kurangnya ketersediaan pakan dan mutu genetik sapi yang rendah akibat in-breeding serta pola budidaya pengembangan sapi yang masih bersifat tradisional.
“Saat ini kami memberlakukan skema kemitraan dengan masyarakat, di mana program pemberdayaan diberikan kepada 127 kelompok tani dan ternak. Kami telah mengubah pola yang lama berupa pemberian anakan menjadi pemberian benih/bibit. Benih lamtoro terambah inilah yang nantinya akan ditanam sendiri oleh kelompok-kelompok tani dan ternak yang ada,” urainya.
Menutup sambutannya, Bupati Masneno yakin bahwa apa yang dibahas saat ini mampu menciptakan peta peluang investasi tahun 2022 secara komprehensif yang nantinya berguna bagi para calon investor potensial sekaligus sebagai bahan promosi investasi yang akan menstimulasi pencapaian target realisasi investasi. Juga memberi kepastian asas legalitas pengembangan dan perizinan serta pemenuhan aspek teknis.
Bupati Masneno berharap melalui FGD ini tercipta rencana investasi yang terbaik di bidang peternakan di Kabupaten Kupang.
Sementara itu Direktur Perencanaan Sumber Daya Alam Kementerian Investasi/BKPM, Ratih Purbasari, secara daring menyampaikan maksud dari penyusunan peta peluang investasi ialah mendorong realisasi pengembangan penanaman modal proyek prioritas/strategis di Indonesia yaitu pengembangan sektor sumber daya alam agrobisnis peternakan sapi pedaging (potong) di Provinsi NTT.
Tekanan diskusi, kata Ratih, pada temuan di lapangan dalam rangka pemenuhan aspek legal, teknis dan pasar agro bisnis peternakan sapi NTT, khususnya di Kecamatan Amfoang dan Takari Kabupaten Kupang.
Acara ini turut dihadiri Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Kupang, Kadis PUPR Kabupaten Kupang, Sekretaris BP4D Kabupaten Kupang, Sekretaris Diskominfo Kabupaten Kupang, Kantor Pertanahan Kabupaten Kupang, anggota DPRD Kabupaten Kupang Dapil Amfoang, serta undangan lainnya. (prokopimda kupang/sam)