WAINGAPU KABARNTT.CO—Badai seroja yang melanda sebagian wilayah NTT sudah lebih dari satu tahun usanya. Di banyak kabupaten dana bantuan pemerintah pusat itu belum kunjung cair.
Di Sumba Timur juga sama. Saat ini keluarga terdampak baru membuka rekening untuk menerimanya.
Sumba Timur termasuk kabupaten dengan tingkat kerusakan tertinggi. Terdapat 1.939 unit rumah yang terdampak. Ada yang rusak berat, sedang dan juga ringan.
Pada awal Januari 2022, BNPB telah merealisasikan dana stimulan perbaikan rumah melalui tranfers kerekening BPBD 15 kabupaten dan 1 Kota Kupang. Beberapa kabupaten termasuk Kota Kupang sudah secara berkala melakukan pencairan dana langsung di rekening masing-masing penerima.
Namun, Kabupaten Sumba Timur belum juga melakukan pencairan dana seroja tersebut dengan alasan masih dalam tahapan verifikasi dan pembuatan rekening bagi penerima.
Kepala BPBD Kabupaten Sumba Timur, Mikail Jaka Laki, lewat panggilan telepon, Jumat (17/6/2022), menyampaikan pihaknya sudah dalam tahapan verifikasi dan juga pembuatan rekening masing-masing penerima.
“Kami sudah berada pada titik koordinasi, sosialisasi sudah, titik pendampingan sudah, dan saat ini kita pada tahap pembuatan rekening karena ada beberapa bahan yang harus dilengkapi oleh penerima. Dan kalau sudah siap, maka akan segera dicairkan. Namun untuk kapan pastinya dicairkan tinggal menunggu kelengkapan semua administrasi penerima,” jelas Jaka Laki.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Sumba Timur, Ayub Tay Paranda, menegaskan, pihaknya tetap mendorong agar pemerintah segera mencairkan dana seroja dengan tahapan yang sudah ditetapkan.
“Kemarin pada saat sidang pembahasan LKPj 2021 kami sudah menanyakan penyelesaian dana tersebut dan pemerintah berusaha melakukan validasi data penerima dan akhirnya memang harus membuka rekening. Kami tetap mendorong agar segera mencairkan dana seroja tersebut,” tegas Ayub.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumba Timur ini tetap mendukung pemerintah agar mencairkan dana seroja dengan tahapan yang sudah ditetapkan oleh pusat sehingga tidak ada masalah di kemudian haru.
“Memang kemarin pemerintah sudah secara simbolis melakukan penyerahan, dan masih dalam tahapan pembuatan rekening penerima sehingga bisa langsung dicairkan kapada masing-masing penerima,” imbuhnya. (np)