Bupati SBD Beri Apresiasi kepada DESMA Center

SBD DESMA

TAMBOLAKA KABARNTT.COBupati Sumba Barat Daya (SBD), dr. Kornelius Kodi Mete,  memberi apresiasi kepada DESMA Center yang didanai oleh William & Lily Foundation (WLF) dan Yayasan Bangun Anak Negeri Adaro memfasilitasi kegiatan Bursa Kerja SMK 2022.

Apresiasi ini diberikan Bupati Kodi Mete ketika membuka bursa kerja yang ini digelar di Aula SMKS Pancasila Tambolaka, 9-10 Juni 2022 lalu.

Bacaan Lainnya

Bupati Kodi Mete memberi apresiasi karena DESMA Center telah melakukan pendampingan di SBD selama kurang lebih 2 tahun yang juga telah turut mendukung program 7 jembatan emas yaitu desa pintar dan desa pariwisata.

Kodi Mete bahkan minta agar DESMA Center dan WLF tidak meninggalkan SBD dulu, karena SBD masih sangat membutuhkan pendampingan dari LSM tersebut.

“Terima kasih pada DESMA Center dan WLF yang telah melakukan pendampingan bagi siswa-siswi SMK di SBD khususnya pendampingan dalam bidang pariwisata. Oleh karena itu saya minta agar DESMAS Center dan WLF jangan tinggalkan SBD dulu, karena tiket ke surga belum sempurna” kata Bupati Kodi  Mete dalam sambutannya.

Bupati Kodi Mete menegaskan, pendampingan oleh LSM sangat membantu para siswa-siswi SMK yang setiap tahun menamatkan 3.000 siswa untuk mandiri dan bisa memperoelh pekerjaan dalam berbagai bidang, karena sudah mendapatkan tambahan pengetahuan dan keahlian.

“Pemda SBD akan mendukung penuh kegiatan DESMA Center dan WLF, karena sangat bermanfaat bagi para siswa SMK untuk menciptakan lapangan pekerjaannya. Kami juga berharap industri-industri pariwisata yang ada di SBD untuk tidak ragu lagi menerima lulusan SMK karena sudah mempunyai keahlian yang mumpuni,” jelasnya.

Sejak tahun 2010, DESMA Center, lembaga yang fokus pada pengembangan pariwisata berkelanjutan, telah mendukung pemerintah, masyarakat, lembaga profit dan nirlaba dalam merancang dan melaksanakan program pembangunan pariwisata yang menghargai aspek sosial, budaya, dan lingkungan sesuai keahliannya dalam pariwisata berkelanjutan.

Sementara itu project manager Sumba DESMA Center, Boyke, dalam laporannya mengatakan,  ketidaksesuaian antara keterampilan yang diajarkan di SMK dengan kebutuhan industri pariwisata, fasilitas dan materi pembelajaran yang tidak memadai untuk praktik siswa, dan guru non-produktif dengan latar belakang akademis yang sesuai, telah diidentifikasi sebagai tantangan utama sekolah pariwisata.

Jumlah lulusan SMK di SBD mencapai 3.000 siswa/tahun dan berpotensi menyumbang angka pengangguran. Di lain pihak, kondisi BLK dan LPK di SBD juga masih jauh berada di bawah standar yang ditetapkan oleh Kementerian Tenaga Kerja. Sementara jumlah lulusan BLK dan LPK masih relatif sedikit.

“Dalam konteks mendukung program Pemerintah Kabupaten SBD 7 Jembatan Emas serta program dari Pemerintah Provinsi NTT dengan pariwisata sebagai motor utama penggerak perekonomian masyarakat NTT, WLF dan Yayasan Bangun Anak Negeri Adaro bekerja sama dengan DESMA Center sebagai mitra pelaksana melalui program Penguatan Ekosistem SMK Pariwisata di SBD memperkuat ekosistem SMK pariwisata di SBD,” ungkapnya.

Boyke menjelaskan, SMK sebagai sub sistem pendidikan nasional yang bertanggung jawab dalam penyiapan SDM tingkat menengah yang handal, berorientasi kepada kebutuhan pasar harus mampu mengembangkan inovasi untuk mempengaruhi perubahan kebutuhan pasar sehingga dapat mewujudkan kepuasan pencari kerja.

“Bursa kerja SMK merupakan salah satu komponen penting dalam mengukur keberhasilan pendidikan di SMK, karena bursa kerja menjadi wadah yang berperan mengoptimalkan penyaluran tamatan SMK dan  sumber informasi untuk pencari kerja. Kegiatan Bursa Kerja SMK menjadi salah satu tanggung jawab manajemen sekolah dalam upaya mencapai tujuan pendidikan SMK,” jelasnya.

Bursa kerja bertujuan  sebagai wadah dalam mempertemukan tamatan dengan pencari kerja secara langsung, sehingga mempermudah proses perekrutan dan penempatan; membangun citra sekolah di mata dunia industri dan masyarakat; sebagai wadah untuk tamatan SMK yang mencari pekerjaan dan/atau berwirausaha untuk mengurangi angka pengangguran; dan sebagai wadah bagi SMK untuk menjalin relasi jangka panjang dengan pihak industri. (ota)

Pos terkait