BORONG KABARNTT.CO—-Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, menargetkan tahun 2024 nanti angka stunting di Manggarai Timur turun menjadi 7 persen.
Target ini diungkap Bupati Agas dalam talkshow yang disiarkan langsung melalui LPPL Radio Kabupaten Manggarai Timur yang berlangsung di Sentra IKM Rana Tonjong, Kabupaten Manggarai Timur, Kamis (24/3//2022).
Talkshow itu mengambil tajuk ‘Kolaborasi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur Dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur Dalam Rangka Menurunkan Angka Stunting di Kabupaten Manggarai Timur’.
Bertindak sebagai moderator talkshow itu penyiar LPPL Radio Kabupaten Manggarai Timur, Hendrikus Gostal Fandi. Hadir sebagai narasumber yakni Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT yang diwakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Iwan M Pelokila, Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, dan Ketua DPRD Manggarai Timur, Heremias Dupa.
Bupati Agas tidak memungkiri kasus stunting di Kabupaten Manggarai Timur memang terjadi dan itu pasti ada di desa-desa.
“Ada beberapa desa yang jumlah kasusnya tinggi dan ada beberapa desa dengan jumlah kasus yang rendah. Tentunya hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya faktor demografis, serta sarana dan prasarana kesehatan,” urai Agas.
Desa yang jumlah kasus stuntingnya tinggi, kata Bupati Agas, ditetapkan sebagai loco stunting, sehingga bisa diintervensi secara khusus.
Agas kemudian membeberkan angka stunting di Manggarai Timur. Pada tahun 2019, angka stunting sebesar 18,7 % lalu turun di tahun 2020 menjadi 16,3 %. Pada bulan Agustus 2021 turun lagi menjadi 13,7 %, dan pada bulan Februari 2022 ini menjadi 11,6 %.
Sesuai target RPJMD Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2024, kata Agas, angka stunting turun menjadi 7 %.
Agas menyebut bayi yang ditimbang pada bulan Februari 2022 mencapai 23.787 bayi, dan yang didapati stunting berjumlah 2.766 bayi (11,6%).
“Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur menekan jumlah stunting ini dengan membentuk Tim Pendamping Warga di Kabupaten Manggarai Timur, yang dibentuk bulan Januari tahun 2022. Tim ini terdiri dari bidan, kader kesehatan, dan ada PKK. Tim ini ada di setiap desa,” jelas Bupati Agas.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Heremias Dupa, dalam Talkshow itu mengatakan, tren data stunting dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2024 menarik karena sudah mendekati target RPJMD yang telah ditetapkan.
Menurutnya, hal ini dimulai dari komitmen dan politik kepemimpinan lima tahun terakhir mulai dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2024.
“Jika kita melihat pada angka ini, maka sangat menarik karena kerja keras kita dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Manggarai Timur ini sudah mencapai angka ideal karena target RPJMD sampai tahun 2024 itu berada di angka 7,5 %,” kata Heri.
Selain faktor kesehatan, sebut Heri, ada juga faktor non kesehatan, misalnya program rumah layak huni yang dari 56.000, ada 13.000 rumah yang menjadi target dan itu sudah diintervensi dari tahun ke tahun kecuali tahun 2022 karena ada permasalahan Juknis yang datang terlambat karena sudah ada penetapan APBD. (les)