KUPANG KABARNTT.CO—Pengurus dan Pengawas Kopdit Swasti Sari menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2021, Minggu (27/2/2022), di Kristal Hotel Kupang. RAT dibuka oleh Asisten Deputi Bidang Pengawasan Koperasi Kementerian Koperasi dan UMKM Suparyono, SH, MM.
RAT ke-33 tahun buku 2021 merupakan ruang pertanggungjawaban pengurus, pengawas dan manajemen kepada lebih kurang 141.334 orang anggota tentang pengelolaan Kopdit Swasti Sari selama tahun buku 2021 sekaligus juga merupakan evaluasi tahun kerja.
Sebelum RAT puncak hari ini, pengurus dan pengawas juga telah menggelar Pra RAT I pada tanggal 13 Februari dan Pra RAT II pada tanggal 20 Februari yang melibatkan seluruh anggota secara virtual pada beberapa zona baik di Provinsi NTT maupun luar NTT.
General Manager Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan, dalam sambutannya menjelaskan momentum RAT ini untuk melaporkan dan pertanggungjawaban pengurus dam pengawas serta manajemen terkait keuangan Swasti Sari tahun buku 2021 dan juga sebagai moment rencana kerja dan rencana anggaran untuk dijalankan dan dikerjakan di tahun 2022. Juga momen pemilihan pengurus dan pengawas yang baru.
“Mari kita pertahankan kepercayaan masyarakat. Ini harus dirawat dengan kerja jujur dan juga dengan kompetensi yang ada, tidak boleh ada yang curang. Kalau ada saya yang akan tindak karena lembaga ini lembaga yang jujur dan bersih,” tegas Sason.
Sason mengatakan, lembaga ini adalah milik orang-orang miskin yang tidak pakai sandal, yang hanya mengenakan sarung dan makan siri pinang. “Dan inilah kekuatan besar dari lembaga ini sehingga harus kerja dengan hati nurani. Mari kita bersinergi untuk membentuk lembaga ini agar lebih bangkit dan bisa mensejahterakan masyarakat di NTT maupun di Indonesia,” serunya.
Sason juga menyinggung anggaran RAT tahun 2021 yang mencapai Rp 1,3 miliar. Pihaknya akan menggunakan anggaran ini seefisien mungkin, transparan dan juga jujur dalam menggunakannya.
Sason juga menjelaskan, Kopdit Swasti Sari telah memiliki 1 kantor pusat, 28 kantor cabang, 8 kantor cabang pembantu dan 76 kantor kas. Total aset mencapai hampir Rp 1 triliun dan murni dari simpanan anggota dan tidak ada piutang dari pihak manapun. Dengan demikian Swasti Sari benar-benar berdiri di atas kaki sendiri.
Progres keanggotaan Kopdit Swasti Sari, kata Sason, juga terpantau sangat menggembirakan. Karena hingga kini jumlah anggota koperasi itu hampir mencapai 150 ribuan orang anggota.
Sason sangat optimis trend pergerakan positif Kopdit Swasti Sari di tahun buku 2022 baik dari sisi keanggotaan, organisasi maupun manajemen keuangan.
Sementara Ketua Puskobdit Pusat, Joko Sosilo, secara virtual menjelaskan dari semua sistem keuangan Kopdit Swasti Sari tidak ada satu pun yang cacat dan semuanya baik.
Capaian ini, kata Joko, adalah satu hasil dan perstasi yang cukup membanggakan. Salah satu tujuan koperasi juga dapat mensejahterkan masyarakat dan Swasti Sari juga mampu menjadi koperasi yang mensejahterakan masyarakat dengan baik lewat program-program yang sangat bermanfaat.
“Dengan kerja yang cukup baik ini, saya dapat pastikan di tahun buku 2022 aset Kopdit Swati Sari akan terlampau. Ini terjadi karena kerja baik dari seluruh elemen yang ada di koperasi ini, sehingga ini memang menjadi jaminan kepercayaan untuk anggota dan masyarakat luas, kerja jujur dan kerja baik,” jelas Joko.
Joko berharap agar Swasti Sari tetap berkontribusi penuh terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Dengan tumbuhnya koperasi di Indonesia secara signifikan, maka kami yakin bahwa kesejahteraan masyarakat dapat tercapai dengan baik,” kata Joko.
Sedangkan Menteri Koperasi dan UMKM, melalui Asisten Deputi Bidang Pengawasan Koperasi, Suparyono, SH, MM, mengatakan koperasi milik anggota sehingga pengawasan dan pengelolaan koperasi harus betul-betul diawasi oleh anggota itu sendiri. Jika sudah terjadi demikian maka koperasi tersebut akan berjalan dengan baik an mencapai tujuannya.
“Saya sangat berharap kepada pengurus dan pengawas agar betul-betul menjalankan fungsi pengawasan yang sudah diamanatkan oleh anggota, sehingga perjalanan dan tujuan koperasi selama ini harus benar-benar dalam koridor perkoperasian dan dapat berjalan secara transparan,” jelas Suparyono.
Sebelum membuka acara RAT dengan resmi, Suparyono juga mengapresiasi Swasti Sari karena meskipun di tengah masa pandemi, perkembangan aset meningkat cukup baik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi Kopdit Swasti Sari karena tetap bertumbuh di tengah pandemi dan berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat di NTT maupun di Indonesia. Semoga tetap menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia,” tandas Suparyono.
Kegiatan RAT ini diikuti oleh perwakilah dari 28 kantor cabang, para mitra dan undangan. Acara ini berjalan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, mengingat penyebaran Covid-19 di Kota Kupang terbilang tinggi. (np)