KEFAMENANU KABARNTT.CO-Program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) melalui kerja sama Save the Children dan Nutrition International menggelar Workshop Pelatihan EMO DEMO bagi kader Posyandu, PKK Desa, KPM dan Perwakilan Gereja di desa di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Workshop yang diselenggarakan di Hotel Victory II Kefamenanu, Rabu (30/3/2022), akan berlangsung selama 3 hari dengan pembagian cluster I, II dan III. Peserta dari setiap cluster berjumlah 30-an orang yang merupakan utusan dari perwakilan PKK, KPM, dan kader posyandu dari 5 desa fokus BISA terlatih EMO DEMO di TTU.
Kegiatan ini dihadiri oleh District Senior Program Officer BISA, Dev Taunu dan Emilia Horsila Tamelab, Ican Tatengke dari Save The Children serta peserta dari 5 desa yakni Desa Maubesi dan Desa Letmafo Timur dari Kecamatan Insana Tengah, Desa Lapeom dan Desa Nifunenas dari Kecamatan Insana Barat, dan juga Desa Tuabatan Barat dari Kecamatan Miomafo Tengah.
Kepada wartawan, District Senior program Officer BISA, Dev Taunu, mengatakan, pelaksanaan kegiatan EMO DEMO ini merupakan pelaksanaan ke-4. Kegiatan ini dimaksud untuk mengubah perilaku masyarakat agar mencapai hasil paling terakhir yakni penurunan stunting.
Kegiatan tersebut akan berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 30 Maret sampai tanggal 1 April. Tiga hari ini dikarenakan ada 15 desa yang akan mengikuti pelatihan EMO DEMO tersebut jadi dibagi dalam 3 cluster untuk menghindari adanya penumpukan.
“Tujuan dari kegiatan EMO DEMO ini adalah kita ingin memberikan tambahan pengetahuan kepada kader posyandu, KPM, PKK Desa dan perwakilan gereja di desa, untuk bisa menyampaikan hal-hal tersebut dalam kegiatan posyandu atau kegiatan apapun di desa,” ucap Dev.
Lanjut Dev “Selama ini kegiatan ini sudah berjalan dan kita selalu memberikan suport dengan setiap 3 bulan kita melakukan pelatihan dan ketika mereka pulang dari kegiatan pelatihan, kader posyandu, KPM, PKK desa mereka melaksanakan setiap bulan di desa masing-masing sesuai modul yang kita berikan,” jelas Dev.
Dev berharap dengan kegiatan pelatihan tersebut, masyarakat dapat diberi pemahaman agar berperan aktif dalam upaya menurunkan angka stunting.
“Kita berharap dengan pelatihan ini, semua masyarakat dapat diinformasikan terkait pentingnya gizi, perubahan perilaku dan mendorong mereka untuk berubah agar menurunkan angka stunting di Kabupaten TTU,” kata Dev.
Dev menambahkan, “Kami dari sisi LSM tidak bekerja sendiri, tapi kita bekerja sama dengan teman-teman dari Dinas Kesehatan, Bappeda, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, serta Dinas Pendidikan. Jadi ada kerja sama lintas sektor yang kita bangun karena tujuannya yang sama adalah untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten TTU,” tutur Dev.
Kepada peserta kegiatan pelatihan EMO DEMO, Dev berharap agar semua pengetahuan yang diperoleh dapat diimplementasikan kepada masyarakat di masing-masing desa.
“Harapan untuk peserta, dengan adanya pelatihan ini kemampuan terus komunikasi pengetahuan mereka semakin meningkat dan setelah itu ketika mereka kembali ke posyandu, mereka mulai menjalankannya dan mengimplementasikan di posyandu masing-masing untuk semua sasaran sehingga mendapatkan dampak yang lebih besar yang dimana adalah perubahan perilaku ditingkat masyarakat,” harap Dev. (siu)