Biro AP Gelar Bakohumas, Bahas Mitigasi dan Penanganan DBD

ntt bakohumas

KUPANG KABARNTT.CO—Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, Selasa (15/2/2022), menggelar Pertemuan Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) dengan tema Langkah-Langkah Mitigasi dan Percepatan Penanganan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan di Aula Hotel Sasando Kupang itu adalah yang pertama kali dilaksanakan Biro Administrasi Pimpinan di tahun 2022 ini.

Bacaan Lainnya

Hadir dua pemateri utama yaitu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, Erlina Salmun, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang, Orson Genes Nawa, dan dimoderatori oleh Kepala Biro Administrasi Pimpinan Prisila Q. Parera.

Dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Administrasi Umum Setda NTT, Semuel Halundaka, Gubernur NTT menyampaikan apresiasi kepada Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT,  yang menyelenggarakan Bakohumas tersebut untuk menggerakkan semua pihak agar bersama  berupaya untuk dapat mencegah dan menanggulangi demam berdarah yang mengancam kesehatan.

“DBD dapat menyerang semua kalangan usia, tidak hanya anak-anak, tapi juga orang dewasa. Penyakit ini lebih rentan menyerang anak-anak karena daya tahan tuhuh yang tidak sekuat orang dewasa. Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit menular berbasis lingkungan, yang artinya ditimbulkan juga oleh faktor lingkungan yang tidak ditata dan diperhatikan kebersihannya,” jelas mantan Sekdis Kesehatan,  Dukcapil Provinsi NTT tersebut.

“Upaya pencegahan harus dimulai dari individu masing-masing dan setiap rumah tangga. Perbiasakanlah hidup bersih dan tingkatkan pencegahan penyakit dengan baik. Itu harus jadi budaya hidup kita, bukan hanya untuk terhindar dari DBD tetapi juga dari penyakit lainnya,” jelas Halundaka.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, Erlina Salmun, menyatakan hingga kini data periode Januari – 13 Februari 2022, terdapat 8 orang meninggal dunia akibat DBD.

“Dalam data perkembangan kasus dan kematian DBD di Provinsi NTT Periode Januari – 13 Februari 2022 menyebutkan, terdapat 1155 kasus dengan persebaran Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 212 kasus, Kota Kupang sebanyak 208 kasus, Sikka sebanyak 156 kasus dan Sumba Barat Daya 104 kasus. Serta terdapat 8 orang yang meninggal dunia dengan persebaran masing-masing Kabupaten Nagekeo 1 orang , Sikka 1 orang, Ngada 3 orang, Kota Kupang 1 orang, Sumba Barat Daya 1 orang, dan Sumba Tengah 1 orang,” jelas Erlina.

Ia menjelaskan, pada musim hujan, angka penyakit demam berdarah melonjak tinggi dan bila tidak dikendalikan dengan baik,  maka dapat dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) bagi daerah yang kasus terjangkit atau kematiannya cukup tinggi.

“Diharapkan semua pihak harus melakukan pencegahan dan pengendalian dengan berkoordinasi lintas sektor. Juga perlu ada Satgas Penanganan DBD di setiap kabupaten/kota. Masyarakat juga harus gencar melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan membersihkan tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk seperti bak mandi dan lain-lain serta dengan 3M Plus,” kata Erlina.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang,  Orson Genes Nawa, menjelaskan salah satu hal utama dalam penanganan DBD adalah kebersihan lingkungan yang harus wajib dierhatikan.

“Harus kita sadari, penyakit ini juga disebabkan kebersihan lingkungan. Nyamuk akan berkembang biak bila ada banyak tumpukan sampah yang dibiarkan, apalagi dengan air hujan yang tertampung di sampah-sampah tersebut. Budaya lingiungan bersih harus dimiliki oleh semua orang,” jelasnya.

“Kesadaran kita masih kurang untuk kebersihan lingkungan kita. Banyak yang masih buang sampah sembarangan, padahal sudah disiapkan tempatnya. Maka hal-hal seperti ini jangan lagi terjadi sehingga bila lingkungan bersih maka masyarakat juga akan sehat,” tambahnya. (biro ap setda ntt/den)

Pos terkait