Bank NTT Serahkan CSR kepada 2 Gereja di Alor

alor csr bank ntt
Romo Simon Tamelab dan Pendeta Gereja Syalom Sawah Lama menerima CSR Bank NTT

KALABAHI KABARNTT.CO—-PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (PT. BPD NTT), menyatakan kepeduliannya  dengan menyerahkan dana CSR untuk pembangunan dua gereja di Alor, Kamis (9/6/2022).

Dua gereja yang mendapat bantuan CSR Bank NTT itu yakni Gereja Sta. Maria Bunda Allah Zaitun-Mainang dan Gereja Sawah Lama Kalabahi.

Bacaan Lainnya

Penyerahan dilakukan di halaman Gereja Sta Maria Bunda Allah Zaitun-Mainang.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, yang diwakili Asisten III Setda NTT, Samuel Halundaka, dan Staf Khusus Gubernur, Prof. Daniel Kameo, didaulat menyerahkan dana CSR kepada dua tokoh agama. Hadir di atas panggung dalam momentum itu Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, mendampingi penyerahan CSR.

Kedua tokoh agama penerima CSR itu masing-masing pastor paroki setempat, Romo Simon Tamelab, PR dan ketua majelis jemaat Sawah Lama Kalabahi.

Dalam sambutannya mewakili tokoh agama, Romo Simon menyatakan atas nama umat kedua rumah ibadah, mereka berterima kasih atas perhatian dan kasih sayang dari Gubernur Viktor kepada mereka.

“Ini adalah berkat luar biasa bagi kami dan tanpa diduga. Dua hari lalu baru kami diinfokan, bahwa Bapak Gubernur akan datang kunjungi umat dan memberi kasih sayannya. Saya atas nama dua gereja ini dan UMKM yang diserahi kredit Mikro Merdeka, kami ucapkan terima kasih. Kami berdoa kiranya diberi kekuatan dan kesehatan dalam karya pelayanan di provinsi ini,” kata Romo Simon.

Bupati Alor, Amon Djobo, dalam sekapur sirihnya mengapresiasi langkah peduli yang diambil oleh Gubernur NTT sebagai Pemegang Saham Pengendali Bank NTT serta pengurus Bank NTT yang menyatakan kepeduliannya terjadap sarana peribadatan di Alor.

Bupati Amon juga berterima kasih atas perhatian Bank NTT menyalurkan kredit kepada para pelaku UMKM, melalui skim kredit Mikro Merdeka.

“Syukur hari ini Pak Gubernur kunjungan kerja di Alor selama dua hari. Ini tidak biasa, kami senang. Sementara kepada UMKM penerima kredit, Bank NTT memang kasih kita bunga nol persen tapi bukan ambil habis pi bayar utang, minum mabuk, main judi,” tegas Bupati Amon.

Dia menyerukan agar bantuan ini jangan dianggap sebagai berkat yang turun langsung dari langit sehingga dihabiskan tanpa pikir untuk dikembalikan.

Bantuan ini menurutnya, adalah niat baik dari gubernur melalui Bank NTT untuk membantu UMKM milik warga.

Sementara kepada kedua lembaga agama yang menerima CSR, Bupati Amon minta agar dimanfaatkan semestinya seperti tujuan awalnya, yakni untuk pembangunan gedung peribadatan.

“Terima kasih kepada Pak Gubernur juga kepada Pak Dirut,” ungkapnya.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya yang dibawakan Asisten III Setda NTT, Samuel Halundaka, mengharapkan agar bantuan berupa CSR ini dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun rumah Tuhan secara sungguh-sungguh.

Sementara kepada para penerima kredit Merdeka pun diserukan untuk memanfaatkannya demi pengembangan usaha mereka.

Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho merinci, total konsolidasi kredit Mikro Merdeka pada 23 cabang di NTT senilai Rp 18 miliar. Hingga kini, terdapat 2.311 orang debitur skim kredit ini.

“Kredit ini didesain sesuai visi Bapak Gubernur untuk menjembatani mimpi para pelaku UMKM di NTT sehingga dalam kredit ini tidak ada agunan dan juga tanpa bunga,” terang Alex menambahkan, khusus untuk Kabupaten Alor, nilai kredit yang dicairkan sebesar Rp 698 juta kepada 189 debitur. (humas bank ntt/den)

Pos terkait