KUPANG KABARNTT.CO—Direktur Operasional Bank Kalimantan Selatan (Kalsel), Ahmad Fatrya Putra, bersama rombongan, yakni Kadiv Dana dan Digital Banking, Hambali, Kadiv IT, Rudy Fahrurazi, Kabag Digital Banking, Putri Maya Sari, Analis Bagian Pengembangan IT, Haris Prasetyo dan Staf Bagian Digital Banking, Ubaidillah Alkaff, Kamis (15/9/2022), berkunjung ke Kantor Pusat Bank NTT.
Keunggulan Bank NTT dalam hal pengembangan produk dan keunggulan layanan berbasis digital serta keterlibatan Bank NTT dalam memberdayakan UMKM menjadi daya tarik Bank Kalsel untuk mempelajari lebih dekat bank kebangaan masyarakat NTT tersebut.
Kunjungan ini berlangsung selama dua hari. Hari pertama, hari ini, diisi diskusi dengan Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, Direktur Dana dan Treasury, Johanis Umbu Praing, dan Direktur Kepatuhan, Christofel Adoe di Kantor Pusat Bank NTT.
Rencananya kunjungan hari kedua besok, akan diisi dengan kunjungan di kantor cabang khusus dan juga akan melihat langsung layanan Laku Pandai (agen B Ju Bisa) di Hyperstore dan juga beberapa agen tersebut.
Direktur Operasional Bank Kalimantan Selatan, Ahmad Fatrya Putra, setelah diskusi menyampaikan bahwa Bank Kalsel dengan Bank NTT sama-sama Bank Pembangunan Daerah (BPD). Namun ada beberapa sistem yang sudah lebih dahulu dikembangkan oleh Bank NTT, yakni sistem digital Laku Pandai dan Smart EDC.
“Kami sama-sama menggunakan core banking menggunakan sistem temenos-T24. Kebetulan Bank NTT sudah menggunakan dari tahun 2020, sedangkan kami Bank Kalsel baru menggunakan di akhir November 2021. Dan juga dari hasil komunikasi kami dengan Bank NTT banyak sekali kemajuan yang sudah diterapkan di dalam pelaksanaan proses operasionalnya terutama berkaitan dengan digitalisasinya dan kami merasa Bank NTT merupakan tempat yang cocok untuk belajar dan mempelajari secara mendalam apa yang sudah diterapkan Bank NTT,” jelas Ahmad.
Menurutnya, banyak pilihan bank untuk belajar. “Memang pernah ada pilihan-pilihan yang lain seperti ke beberapa bank nasional. Tapi kan mungkin latar belakang budayanya berbeda. Kalau sama-sama BPD komunikasinya bisa terbangun dengan baik, ya kami datang ke sini seperti keluarga dan tidak terasing meskipun saya baru pertama datang di NTT. Kemudian jaraknya cukup jauh dari Banjarmasin ke Surabaya transit lagi dan dua jam ke NTT. Meskipun begitu tidak menyurutkan niat kami untuk sampai di NTT ini. Kami mendapatkan hal-hal yang sangat inspiratif terutama peningkatan proses digital di Bank NTT,” ungkap Ahmad.
Ahmad mengatakan, pihaknya saat ini masih dalam proses persiapan pengembangan Laku Pandai.
“Kami dalam proses pengembangan Laku Pandai, sementara dalam persiapan digital dan banyak sekali kami dapatkan informasi dari Bank NTT, baik itu dari sisi perizinan, operasional, pemilihan agen-agennya. Kami mendapatkan pencerahan langsung dalam masa dua hari ini, kami bisa menggali lebih dalam lagi sehingga lebih banyak ilmu yang kami bawa pulang ke Banjarmasin dan kami bisa terapkan di sana untuk meningkatkan performans Bank Kalsel,” kata Ahmad.
“Agen kita bisa dan Smart EDC menjadi program Bank NTT yang sangat kami ingin terapkan di Bank Kalsel,” imbuhnya. (np)