KUPANG KABARNTT.CO—Anggota DPRD Kota Kupang, Jemari Yoseph Dogon, Rabu (24/8/2022), berkunjung ke Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang di RW 04, RT 10, RT 11 dan RT 12, tepatnya di rumah Bapak Alex Gasper.
Kegiatan ini dalam rangka menjaring aspirasi rakyat di daerah pemilihan masing-masing DPRD Kota Kupang.
Dalam dialog dengan warga setempat, Daprosa Dai Laga seorang warga RT 07 mengungkapkan apresiasinya karena berkat perjuangan Dogon jalan di kelurahan sudah dihotmix.
“Kita sudah nikmati. Sungguh sangat luar biasa karena kerja nyatanya sudah kita rasakan jalan berhotmix di kelurahan ini,” kata Daprosa.
Sebagai seorang guru, Daprosa sangat berharap agar ruas jalan menuju SMP 13 yang berlobang dan sering mengakibatkan kecelakan boleh diproritaskan agar diperbaiki oleh pemerintah.
“Saya berharap Bapak Jonas Salean kembali di posisi semula. Ini dari pribadi saya, karena perhatian beliau terhadap pendidikan sangat luar biasa,” kata Daprosa.
Daprosa juga meminta pemerintah konsisten dengan potensi seorang kepala sekolah. Jangan sampai melantik kepala sekolah yang sudah mau pensiun, karena akan berdampak buruk pada proses KBM dan semua proses di sekolah.
“Mohon memperhatikan masa jangka kerja dan potensi kepala sekolah yang dilantik. Jangan sampai memilih kepala sekolah yang akan pensiun setelah dilantik, harus memprioritaskan kepala sekolah yang mampu mengatur agar proses KBM dan proses lainnya berjalan dengan lancar,” harapnya.
Sementara Ketua RW 04, Benyamin Ape Ladi, berharap agar drainase di RW 04 diperjuangkan karena pada musim hujan akan meluap dan air akan menutupi jalan raya. Juga sampah yang menjadi persoalan serius di Kota Kupang khusus di Kelurahan Maulafa.
“Kami di sini yang jadi persoalan itu drainase, sampah dan juga pustu agar dinaikkan statusnya jadi puskesmas, sehingga warga di sini tidak lagi jauh-jauh berobat ke Naimata,” harapnya.
Sedangkan tuan rumah, Alex Gasper, menyampaikan terima kasih atas kehadiran anggota DPRD di lingkungan mereka.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Pak Yos karena sudah hadir di sini. Dan lebih lagi jalan kami sudah dihotmix dan juga lampu jalan sudah dipasang di beberapa titik. Kami sangat bangga bahwa masih memperjuangkan fasilitas umum yang mendukung aktivitas masyarakat di kelurahan ini,” imbuh Alex.
Sementara Ketua RT 12, Susiana Mesak, mengatakan di Maulafa ada 3 orang anggota DPRD Kota Kupang. Itu artinya Maulafa cukup kuat untuk memperjuangkan apa yang warga usulkan dan seharusnya lebih sejahtera. Namun, kata Susiana, hanya 1 orang saja yang memperjuangkan aspirasi warga.
“Kami ke depan akan sangat cerdas memilih wakil rakyat dari Maulafa,” kata Susiana.
“Yang selalu hadir di setiap murawarah kelurahan hanya Pak Yos Dogon. Dan apa pun keluhan dari masyarakat selalu dikawal sampai di gedung DPRD Kota Kupang. Saya hanya mau bilang ke depan ini mari kita pilih orang-orang yang sudah kerja dan memperhatikan kita, sehingga kita benar-benar cerdas ke depannya,” tegasnya.
“Lampu jalan sudah banyak kami nikmati. Namun ada beberapa lampu jalan yang rusak karena seroja dan sampai hari ini belum diperbaiki. Saya titip agar Pak Yos memperjuangkan agar segera diperbaiki sehingga kelurahan ini bisa terang Kembali,” pinta Susiana.
Menanggapi keluhan dan masukan warga, Yoseph Dogon menjelaskan secara detail proses dan mekanisme yang terjadi di Kota Kupang, pendapatan daerah, dana transfers dari pusat dan kendala serta masalah yang terjadi di Kota Kupang.
Wakil rakyat dari Partai Golkar ini juga mengatakan, saat ini Kota Kupang sudah memiliki Penjabat Wali Kota Kupang yang baru dilantik Senin awal pekan ini.
“Di Kelurahan Maulafa masih 5 titik jalan yang belum dihotmix. Namun pelan-pelan karena dana Kota Kupang sangat terbatas dengan pengelolaan yang cukup miris. Kami tetap memperjuangkan agar ke depan pelan-pelan terealisasi secara bertahap. Memang sampah menjadi persoalan terbesar di Kota Kupang, namun kami tetap minta agar Penjabat Wali Kota baru bisa lebih sensitif dalam hal sampah,” jelas Dogon.
Menurutnya, penanganan sampah dan perbaikan lampu jalan sudah diusulkan, karena memang banyak lampu yang rusak akibat seroja.
“Saya sudah omong di rapat komisi, bahkan di sidang sehingga saya tetap memperjuangkan lampu jalan sehingga Maulafa ini bisa terang seperti kelurahan lainnya di Kota Kupang,” imbuhnya. (np)