LEWOLEBA KABARNTT.CO—Sampai akhir tahun 2021, penyerapan APBD Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur baru mencapai 80 persen. Sedangkan Penerimaan Asli Daerah (PAD) yang dipatok Rp 863 miliar, kurang dari target.
Fakta ini disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Lembata, Petrus Gero, di Lewoleba, Rabu (29/12/2021).
Politisi Golkar itu mengatakan, dalam struktur APBD tahun 2021 PAD Lembata ditargetkan Rp 863 miliar, sedangkan belanja ditarget Rp 1,15 triliun.
Angka belanja ini, kata Gero melonjak karena Pemerintah Kabupaten dan DPRD setempat memasukkan dana pinjaman daerah (PEN) ke dalam struktur APBD Kabupaten Lembata tahun 2021.
“Dalam Rapat Banggar dan TAPD tentang penyempurnaan RAPBD 2022, tanggal 23 Desember 2021 diketahui penyerapan anggaran di atas 80%. Kita berharap sampai akhir tahun ini penyerapan anggaran bisa terus meningkat,” ujar Gero.
Menurut Gero, realisasi pembayaran proyek pada akhir tahun kepada pihak ketiga menjadi hambatan dalam penyerapan APBD.
Namun realisasi anggaran untuk pihak ketiga sampai saat ini belum direalisasi, juga tergantung kesiapan dokumen yang diserahkan pihak ketiga kepada Pemda.
“Penyerapan anggaran itu penting, sebab ia dapat menjadi daya dongkrak bagi pembangunan di Kabupaten Lembata. Itu juga menjadi ukuran kinerja bagi para pengguna anggaran. DPRD dukung agar penyerapan anggaran bisa dioptimalkan,” tegas Gero.
Lebih lanjut Gero mengatakan, DPRD juga mendorong agar PAD bisa ditingkatkan.
“Tapi kalau melihat kondisi ini tidak mungkin PAD kita tidak dapat dicapai sesuai target,” katanya.
Sementara itu, hingga akhir tahun, sejumlah pihak ketiga (kontraktor) mengeluhkan pembayaran uang oleh pemerintah, padahal pekerjaan fisik proyek yang ditangani sudah rampung. (ona)