Ketum Pesparani  Optimis Pesparani di NTT Jalan Sesuai Rencana    

pesparani

KUPANG KABARNTT.CO—Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) Tingkat Nasional di Kota Kupang 28-31 Oktober 2022 dipastikan akan berjalan sesuai rencana.

Meski terbilang  masih jauh, namun sudah dilakukan berbagai persiapan oleh panitia lokal maupun panitian pusat.

Bacaan Lainnya

Pesparani tingkat provinsi juga akan dilaksanakan pada 4-7 September 2022 dan persiapan juga sudah mulai dilakukan.

Dipastikan bahwa Presiden RI Ir. Jokowi Dodo akan hadir pada pembukaan kegiatan dan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin akan hadir dalam penutupan kegiatan pesparani di Kota Kupang.

Dalam jumpa pers di Gedung FKUB Provinsi NTT, Rabu (27/7/2022), Ketua Umum Pesprani Nasional Tahun 2022, Prof. Adrianus Meliala, menjelaskan Pesparani di Provinsi NTT merupakan yang kedua kalinya dilakukan. Dan ini merupakan hasil keputusan Munas di Ambon tahun 2018 silam.

“Sebenarnya Pesparani dilakukan 3 tahun sekali, namun karena Pandemi Covid-19 sehingga di tunda sampai dengan tahun 2022,” kata Meliala.

“Nah untuk tahun ini kita akan lakukan Pesparawi yang sebetulnya harusnya dilakukan 2 tahun lalu pada tahun 2020, sebagai hasil dari munas di Ambon. Mengapa tidak jadi, saya kira kita semua mengetahui bahwa ada masalah pandemi Covid yang membuat mentri agama yang menunda pesparawi tersebut menjadi 2021. Pada Tahun 2021 ternyata juga masih tinggi Covid di gereja kita kemudian mentri agama sekali lagi menunda pesparawi tersebut sehingga kemudian baru terjadi pada tahun 2022 Ini” imbuhnya.

“Pesparani yang berlangsung di Kota Kupang tanggal 28-31 Oktober tahun 2022 merupakan hasil kesepakan munas bersama dengan semua pihak yang diputuskan di Ambon pada tahun 2018 silam. 34 provinsi di Indonesia akan hadir dan kami sangat berusahan betul agar setiap provinsi itu hadir. Bagi provinsi yang dananya kurang kami tetap mendorong agar tetap ikut, agar semua provinsi hadir dan semuanya bersatu dan terpancar keutuhan Indonesia sebagai negara toleransi. Kita pastikan jumlah peserta yang hadir itu 1.180 peserta dan tambah panitia dan tamu undangan bisa mencapai 1.300 sampai 1.500 orang”, jelasnya.

Lanjutnya untuk prosesi kegiatan, pertama bahwa pesparani ini memakai 2 metode atau 2 cara offline dan online Ada 13 mata lomba yang di lombakan dan ada 5 mata lomba paduan suara yang dilakukan dengan model recording atau rekaman dengan kata lain di rekam di tempat masing-masing kemudian dikirim kepada juri dan kemudian dinyatakan pemenangnya sementara yang lain paduan suara campuran demikian juga cerdas cermat rohani, mazmur dan tutur kitab suci dilakukan secara live dan offline di Kupang Ini.

Yang kedua dari segi penganggaran maka seperti saya katakan tadi bahwa penganggaran itu berasal dari beberapa pihak. Dari provinsi sudah diterima oleh teman-teman panitia sebesar Rp. 3 M, kedua dari Kementrian Agama itu sebesar Rp. 5 miliar dan ketiga itu dari pengumpulan dana kita. Total dana yang kita butuhkan itu sekitar Rp.12 miliar sehingga kita masih mencari sekitar Rp.4 miliar dan ini dari penggaangan dana kita.

“Nah dari mana anggarannya, anggarannya juga bisa dari APBN, bisa dari APBD dan dari sponsor-sponsor lain bisa dari ikatan masyarakat dan seterusnya”, katanya.

Sementara ketua panitia Provinsi NTT, Frans Salem menjelaskan terkait persiapan yang sudah dilakukan dan semua sudah disiapkan secara baik.

“Kalau untuk siap kami sudah sangat siap ya, karena seharusnya kegiatan ini sudah dilakukan pada tahun 2020 yang lalu, tapi karena pandemi Covid-19 sehingga kita tunda sampai tahun 2022. Persiapan lokasi acara kita sudah siapkan, pertama itu di Aula Gereja Paroki Asumta, kedua di Santo Yosep dan Aula Eltari Kupang dan untuk pembukaan akbar akan dilakuan di Stadiun Oepoi Kupang,” jelas mantan Sekda NTT itu.

Prof. Drs. Adrianus Eliasta Sembiring Meliala, M.Si., M.Sc, Ph.D, Ketua LP3KD NTT Fransiskus Salem, M.Si, Ketua Panitia Pesparani NTT Drs. Sinun Petrus Manuk, Sekretaris Panitia  Drs.Jack Kleden, Wakil Ketua Lodovikus Lena,SH, Moderator : Drs. Abraham Maulaka,  (np)

Pos terkait