KUPANG KABARNTT.CO—Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Provinsi NTT meminta pegiat-pegiat literasi memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kami harap pegiat literasi yang mengikuti workshop hari ini dapat menerapkan materi yang disampaikan hari ini kepada masyarakat,” kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan NTT, Stefanus I. Ratoe Oedjoe, Selasa (21/6/2022), usai membuka workshop Bunda Baca atau Duta Baca di Hotel Kristal Kupang.
Stef menegaskan, pegiat literasi tidak hanya memberikan pemahaman soal membaca, tetapi juga memberikan praktik cara berwirausaha dari buku yang dibaca.
“Ini yang disebut perpustakaan berbasis inklusi sosial. Artinya memberikan dampak pada ekonomi masyarakat setelah membaca buku,” jelas Stef.
Jika tidak, kata Stef, maka pegiat literasi harus membentuk kelompok membaca di setiap desa sehingga memberikan pengetahuan kepada masyarakat.
Ia juga menyampaikan tak hanya memberikan pemahaman kepada pegiat literasi, tetapi Dinas juga memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk membuka usaha. Untuk maksud ini, dinas ini telah menjalin kerja sama dengan Bank Indonesia.
“Kami sudah membuat program ini atas kerja sama dengan Bank Indonesia. Dari bantuan ini ada tim dari pihak ketiga yang akan melatih mereka dalam membuka usaha,” ujarnya.
Sementara Kabid Pelayanan dan Perpustakaan, Dolly Chandra mengatakan, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah NTT sudah melakukan sharing dana bersama Bank Indonesia untuk mendukung kegiatan ini.
“Dari dana itu kami siapkan 25 peserta, sedangkan dari Bank Indonesia menyediakan 150 peserta untuk diberikan pelatihan pembuatan produk yang nanti akan dijual,” kata Chandra. (np)