LARANTUKA KABARNTT.CO— Hari Kamis (24/11/2022), malam di Tempat Pemakaman Umum Katolik Desa Ratulodong, Tanjung Bunga, cahaya lilin menyembul dari beberapa pusara.
Di pusara ini, puluhan guru yang terhimpun dalam organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Tanjung Bunga menyalakan 1.000 lilin bagi para pendahulunya yang telah tuntas melakoni ziarah kehidupan dan kembali kepada Allah.
Tak hanya menyalakan lilin, tiap-tiap dari mereka juga mendaraskan doa.
“Aksi seribu lilin yang kita akan lakukan di Tempat Pemakaman Umum Katolik itu dimaksudkan untuk menghormati para guru yang sudah berpulang,” ungkap Ketua PGRI Cabang Tanjung Bunga, Yohanes Milan Liwun, SPd. In, Kamis (24/11/2022).
Selain penghormatan kepada kepada guru yang telah meninggal, kata Yohanes, secara khusus pihaknya juga mendoakan para korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat serta para keluarga yang ditinggalkan.
“Semoga arwah mereka yang meninggal diberikan tempat yang layak dan keluarga yang ditinggalkan diberikan penguatan,” kata Yohanes.
Yohanes berharap agar pada momentum HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2022 para guru di Tanjung Bunga yang notabene masih terpelosok diberi perhatian oleh pemerintah serta memprioritaskan tenaga honorer.
“Kepada pemerintah tolong perhatikan dan prioritaskan tenaga honorer yang sudah mengabdi bertahun-tahun di desa ini untuk bisa menjadi tenaga kontrak daerah. Juga penambahan kuota guru kontrak untuk desa-desa ini tolong ditambahkan,” imbuhnya. (amb)