TAMBOLAKA KABARNTT.CO—-Kepala Desa Waimakaha, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Oktavianus Holo, buka suara. Sudah lebih dari 76 tahun sejak Indonesia mereguk kemerdekaan, warga Waimakaha belum kunjung menikmati lampu listrik dari PLN.
Penantian sekian lama ini sepertinya belum ada titik terang. Rumah teran lampu listrik dari PLN masih mimpi juga.
Itu sebabnya, Oktavianus Holo membuka suara ketika memberi sambutan singkat pada acara peletakan batu pertama pembangunan rumah layak huni dan persiapan lahan tanam pada musim tanam I di Kantor Desa Waimakaha, SBD, Sabtu (30/10/2021) lalu.
Acara itu dihadiri Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, Kepala Dinas Pertanian SBD, Ir.Rofinus Kaleka, dan Camat Kodi Balaghar serta masyarakat Desa Waimakaha.
Holo mengatakan, sepanjang 76 tahun sejak Indonesia merdeka, mereka hanya bisa mengandalkan lampu pelita. Lampu dari PLN jauh dari bayangan mereka.
Memang dalam perjalanan ada sebagian warga yang mampu secara ekonomi membeli lampu sehen dan mesin genset. Tetapi jumlahnya sedikit. Mayoritas warga Waimakaha masih setia dengan lampu pelita.
Ada 304 kepala keluarga atau sekitar 3.200 jiwa desa ini masih terus menanti lampu PLN. Mereka rindu bisa menikmati penerangan sama seperti warga lain di SBD. Mereka memendam rindu menikmati lampu listrik seperti tetangga mereka di Desa Wailangira. Jarak jaringan listrik terdekat ke Desa Waimakaha sejauh 2 km.
Berdasar kondisi faktual itu Holo meminta Bupati SBD, dr.Kornelius Kodi Mete, dapat melakukan kerja sama dengan PLN sehingga mendorong PLN memperluas jaringan listrik menuju Desa Waimakaha.
Holo mengurakan, saat ini Pemerintah Desa Waimakaha pada masa penjabat kepala desa telah mengadakan meteran listrik sebanyak 52 unit. Sayangnya, meteran listrik itu belum bisa digunakan karena belum ada jaringan listrik masuk ke Desa Waimakaha.
Holo mengaku jadi bingung bagaimana menggunakannya sementara belum ada jaringan listrik. Karenanya dia sangat berharap PLN segera membuka jaringan listrik sehingga 52 meteran milik warga dapat digunakan.
Holo memastikan kalau PLN membangun jaringan listrik masuk Desa Waimakaha, maka akan ada tambahan lagi 148 meteran atau total 200 meteran listrik. Pada prinsipnya pemerintah desa siap menambah jumlah meteran sesuai kebutuhan masyarakat dengan konsekuensi menambah anggaran pula.
Baginya hal itu bukan suatu masalah sepanjang untuk kebutuhan rakyat Desa Waimakaha.
Selain listrik, juga persoalan air bersih. Untuk tahap awal pemerintah desa membangun 7 bak penampung air bagi warga pada daerah krisis air sehingga memudahkan warga memenuhi kebutuhan air bersih. Sedangkan sebagian warga lainnya mengandalkan sumber mata air terdekat dari 4 sumber mata di desa itu. (ota)