TRK Lobohusu, Manggarai Barat Rusak Parah

mabar sekolah reyot

LABUAN BAJO KABARNTT.CO–Kondisi TRK  (Tambahan Ruang  Kelas) Cabang SDI Nanga Nae, Desa Golo Bilas, Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar) rusak parah dan memrihatinkan.

Kondisi sekolah dengan 5 ruang yang dibangun atas swadaya masyarakat tersebut kini sudah reot dan tidak layak pakai.

Bacaan Lainnya

Hal itu diutarakan Latip Kamarudin (48),  orang tua murid  TRK itu saat ditemui di lokasi,  Minggu (16/3/2021) siang.

“Sekolah ini awalnya berlantai semen, namun karena tergerus waktu saat ini kelihatan hanya tanahnya saja,” tutur Latip.

Ruangan kelas terlihat kotor, pintu rusak, tiang-tiang sudah lapuk dimakan rayap.

Sekolah dengan jumlah murid 28 orang  itu dibangun puluhan tahun lalu. Dinding gedung berbahan seng mengakibatkan cuaca panas di dalam ruangan. Tak heran banyak murid tidak nyaman saat menjalani aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

“Kondisi cuaca saat musim kemarau menyebabkan panas, diperparah dengan dinding sekolah berbahan seng,” kata Firman, murid kelas 6 diamini sahabatnya.

Firman mengakui, kondisi sekolah tidak layak lagi, akan tetapi mereka tidak punya  pilihan  sekolah lain di sekitar kampungnya.

Firman berharap agar ada bantuan pemerintah terhadap  sekolahnya.

“Kami berharap sekolah kami diperbaiki, saya dan teman-teman nyaman sekolah di sini,” ujarnya.

Sementara itu, Abdul Sahadu (47), juga orang tua murid mengisahkan, awal pembangunan sekolah tersebut melalui kesepakatan bersama.

“Awal mulanya warga bersepakat dengan MIS- Ar-Rahman Merombok, Desa Golo Bilas, dengan cacatan suatu saat nanti pihak MIS bisa mengusulkan sekolah yang layak di kampung tersebut,” beber Sahadu.

Namun karena MIS-Ar-Rahman Merombok tidak merealisasikan itu akhirnya warga meminta bergabung dengan SDI Nanga Nae, Desa Macan Tanggar, desa tetangga.

Akan tetapi hal serupa juga tetap dialami warga di kampung tersebut. Hingga saat ini pembangunan gedung sekolahnya belum terwujud.

“Puluhan tahun lamanya belum terealisasi juga hingga saat ini,” cetusnya.

Sekolah dengan 5 ruangan tersebut masih berada di lahan pribadi masyarakat. Warga bahkan sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan sekolah baru.

Untuk hal itu, kata Sahadu, masyarakat di desanya sudah mengusulkan ke Dinas PKO Kabupaten Manggarai Barat, namun sampai sekarang belu, juga direalisasikan.

“Kami percaya anak-anak Kampung Lobohusu merupakan generasi masa depan bangsa. Sehingga kami berharap agar anak-anak mendapat sekolah yang layak,” harapnya. (obe)

Pos terkait