Terima Vaksin Perdana, Begini Ungkapan Hati Para Penerima

NTT Vaksinasi

KUPANG KABARNTT.CO—Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur secara resmi  melakukan vaksinasi covid-19, Kamis (14/1/2021) pagi. Vaksin perdana ini diberikan kepada sejumlah pejabat dan tokoh agama.

Dari 18 pejabat dan tokoh agama yang diundang, hanya lima orang yang dinyatakan sehat dan lolos secara klinis untuk menerima vaksin Covid-19 sinovac, tahap pertama tingkat provinsi yang dipusatkan di halaman depan Kantor Gubernur NTT.

Bacaan Lainnya

Beberapa syarat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 antara lain tubuh harus sehat, tanpa demam, usia 18-59 tahun, bukan penderita diabetes dan hipertensi dan tidak memiliki penyakit autoimun serta bagi ibu hamil dan ibu menyusui.

Kabid Dokes Polda Nusa Tenggara Timur, Kombes Pol Sudaryono, menjadi orang pertama yang disuntik vaksin, setelah melalui pemeriksaan kesehatan yang ketat oleh petugas medis.

Setelah itu Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ben Polo Maing, Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang, Fredrik L. Benu, Ketua Sinode Gereja Masehi Injili Timor (GMIT), Pendeta Mery Kolimon dan Direktur RSUD W.Z Yohanes, Mindo E. Sinaga.

Kabid Dokes Polda Nusa Tenggara Timur, Kombes Pol Sudaryono, mengaku, awalnya merasa tegang saat persiapan, karena beberapa kali tensi darah hasilnya naik turun. Namun semuanya kembali normal dan berhasil divaksinasi.

“Untuk masyarakat Nusa Tenggara Timur silahkan melakukan vaksin karena aman,” kata Sudaryaono usai menerima vaksin.

Ketua GMIT, Pendeta Mery Kolimon, mengapresiasi Pemerintah Provinsi NTT  karena telah melibatkan dirinya sebagai tokoh agama yang menerima vaksinasi bersama sejumlah pejabat lainnya.

“Terima kasih Pemerintah Provinsi karena program vaksin Covid-19 di NTT sudah dimulai hari ini dan secara perdana saya dilibatkan untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Kemarin Pak Presiden sudah mulai dan hari ini sejumlah pejabat dan tokoh agama. Terima kasih kami sudah dilibatkan dalam vaksin ini,” tandas Kolimon.

Sebelum divaksin, kata Kolimon, pihaknya diobservasi dulu melalui sejumlah pemeriksaan medis dan setelah lolos secara klinis baru dilakukan vaksinasi. Setelah disuntikkan vaksin, Kolimon mengaku tidak merasakan gejala apapun.

Awalnya ia merasa terganggu lantaran tekanan darahnya tinggi, sehingga harus menunggu selama 30 menit untuk diperiksa lagi oleh tenaga medis.

“Ya kami diobservasi dan diperiksa dulu jika sudah lolos baru siap. Memang saya harus menunggu 30 menit untuk tekanan darah kembali normal agar mendapatkan vaksin,” ujarnya.

Kolimon mengimbau seluruh pendeta dan jemaat untuk segera mempersiapkan diri menerima vaksin. Sekarang vaksin masih khsus diperuntukan untuk tenaga  kesehatan.  Kemudian baru untuk masyarakat, namun harus mempersiapkan diri untuk itu sehingga kebal terhadap virus Covid-19.

“Kami menghimbau kepada seluruh pendeta dan jemaat untuk mempersiapkan diri agar menerima vaksin. Ini tugas kita pertama merawat kehidupan dan vaksin covid-19 adalah bagian dari merawat kehidupan milik Tuhan. Kami juga minta pendeta dan warga jemaat untuk mempelajari hal-hal yang dipersiapkan menuju vaksin, misalnya menjaga kesehatan dengan tekanan darah yang baik, untuk kepentingan vaksin yang diatur oleh pemerintah nanti,” tegasnya. (np)

Pos terkait