Sosialisasi Stunting, Melki Laka Lena Minta Prioritaskan Nutrisi Ibu Hamil dan Ibu Melahirkan

ende melki laka lena

ENDE KABARNTT.CO—Wakil Ketua IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, berkunjung di Kabupaten Ende untuk melakukan sosialisasi penguatan pendataan keluarga dan kelompok sasaran Program Bangga Kencana bersama mitra BKKBN di Aula Dinas Perikanan Ende, Minggu (17/10/2021).

Dalam arahannya, Melki laka Lena menjelaskan penanganan stunting di masa pandemi Covid-19 sangat sulit. Karena banyak anggaran dipotong untukĀ  urusan Covid-19.

Bacaan Lainnya

“Yang pasti anggaran-anggaran sudah dipotong untuk penanganan pandemi covid. Saya yakin pasti ibu-ibu di sini juga ada yang dipotong anggarannya untuk penanganan pandemi Covid. Di masa pandemi ini memang masih sulit tetapi ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk memikirkan terobosan-terobosan. Biasanya di masa sulit-sulit itu pasti kita ketemu banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” jelas Ketua DPD Golkar NTT ini.

Melki meminta kepada pemerintah dan masyarakat agar memperhatikan dan memprioritaskan 1.000 hari pertama, karena 1.000 pertama merupakan masa keemasan untuk mencegah stunting dari perut ibu, karena stanting ada pada 1.000 hari pertama ketika janin hidup.

“Pada masa-masa pertumbuhan pada saat dia masih dalam kandungan (masa kehamilan), tentu dibutuhkan gizi yang cukup dengan berbagai kebutuhan nutrizi agar bisa membuat otak anak bagus dan perkembangannya bagus ketika dalam masa kehamilan. Karena itu ketika ada yang hamil dalam rumah, dahulukan untuk porsi makan kepada ibu-ibu hamil, jangan sampai bapak yang makan lebih gizi daripada ibu yang sedang hamil,” serunya.

Melki menekankan prioritas utama asupan gizi adalah ibu hamil. “Jadi kalau ada ibu hamil di rumah, kita harus prioritaskan porsi nutrisinya, karena nutrisi yang dibutuhkan akan berbeda dengan suami. Karena itu suami ingat juga ibu yang sedang hamil, sehingga kita bisa meminimalisir stunting dalam kandungan,” imbuhnya.

Untuk diketahui data stunting di Kabupaten Ende tahun 2021 mencapai 14,3 persen, sedangkan tahun 2020 mencapai 17,4 persen. (np)

Pos terkait