SMA Giovani dan SMP St. Yosef Kupang Siap KBM Tatap Muka

KUPANG KABARNTT.CO—Hampir sebagian SMA maupun SMP di Kota kupang sudah mempersiapkan diri untuk melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Sekolah-sekolah juga sudah mulai menyipkana fasilitas pendukung seperti tempat cuci tangan, ruangan kelas dengan jumlah terbatas. Juga para siswa  sudah mendapatkan vaksinasi.

Bacaan Lainnya

SMA Katolik Giovani Kupang, misalnya, sudah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ketat. Uji colba tersebut berjalan dengan sukses sehingga diputuskan dan melalui kesepatakan dengan orang tua untuk melakukan belajar tatap muka terbatas tanggal 20 September 2021.

Kepala SMA Katolik Giovani Kupang, RD. Drs. Stefanus Mau, Pr. ditemui di ruang kerjanya, Jumat (10/9/2021), mengatakan,  pada semester II tahun ajaran tahun 2021 sudah melakukan uji coba pembelajaran terbatas yang dimotori oleh Laboratorium Biokesmas Provinsi NTT dan menjalankan seluruh proses selama kurang lebih 2 minggu.

“Hasil evaluasinya boleh dikatakan sangat baik, dengan menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang berlaku, baik itu kesiapan sarana dan prasarana secara fisik boleh dikatakan sangat memadai. Di ruang kelas terpenuhi dan para siswa juga mengikuti dengan sangat baik dan mereka sangat sadar dengan prokes,” urai RD. Stef.

RD Stef mengatakan, saat awal uji coba pembelajaran sangat tegang karena siswa masih merasa takut. “Mungkin ada yang stres, dan setelah hari kedua dan seterusnya mereka sudah bisa menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi. Juga jumlah siswa di dalam kelas dibatasi hanya 15-20 orang dengan kapasitas ruang 8 X 9 sehingga cukup memungkinkan untuk belajar tatap muka secara normal kembali,” jelasnya.

Menurutnya, untuk memperlancar belajar tatap muka, pasti harus dengan persetujuan orang tua murid. Pertemuan dengan orangtua sudah dilakukan dan rata-rata orang tua menghendaki adanya belajar tatap muka terbatas.

Sementara Kepala SMP St. Yosep Kupang, RD. Fransiskus Amandus Ninu, Pr, S.Fil, di ruang kerjanya, mengatakan saat ini pihaknya melakukan vaksinasi di sekolah selama 3 hari.

“Vaksinasi yang kami lakukan saat ini merupakan kepentingan tatap muka, sehingga membentuk 70 persen herd immunity siswa dan kesehatan siswa itu sendiri,” jelas rohaniwan yang akrab dengan sapaan Romo Amance tersebut.

Sejak dulu,  kata Romo Amance, SMP St. Yosef menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti siswa harus mencuci tangan sebelum masuk wilayah sekolah, wajib pakai masker, menjaga jarak dan membuat pemetaan kelas. Siswa tidak boleh lebih 20 orang dan paling banyak 15 orang di dalam satu kelas.

“Di sini rombongan belajar yang 20 orang dibagi menjadi 10 orang siswa dalam kelas. Pemetaan itu juga diberlakukan untuk anak-anak yang kontak dengan pasien Covid-19 atau anak-anak yang memiliki riwayat sakit bawaan yang tidak memungkinkan untuk hadir secara langsung di sekolah,” jelas  Romo Amance.

Menurut Romo Amance, pihak sekolah dengan orang tua membuat surat pernyataan bahwa anak-anak diperbolehkan untuk belajar tatap muka.

“Kami tidak menuntut dan kami menghormati keputusan orang tua apapun pilihannya. Kalau ada anak dengan pertimbangan lainnya karena anaknya ada sakit bawaan dan orang tuanya tidak setuju, kami akan layani secara daring, dan yang setuju akan belajar tatap muka,” imbuhnya.

Romo Amance menegaskan, SMP St. Yosep Kupang sudah sangat siap dan akan melakukan belajar tatap muka terbatas pada senin 13 September 2021.  Setiap hari hanya dua pelajaran dengan durasi 20 menit per pelajaran.

“Mereka datang, protokol ketat memang dari luar, masuk langsung pelajaran 20 menit dengan penegas materi-materi. Setelah itu 10 menit istirahat untuk minum, makan dan urusan di belakang dilakukan dalam kelas.  Dan pemetaan di kelas itu harus rapi dan bagus,” imbuh Romo Amance. (np)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *