KUPANG KABARNTT.CO—Kurang lebih sepekan ini hama belalang menyerang Sumba Tengah. Tanaman apa saja disikat belalang. Pemerintah setempat menghimbau warga yang memiliki tanaman seperti padi, jagung dan hortikultura untuk berjaga-jaga menghalau belalang.
Warga yang resah akibat serangan belalang ramai-ramai terjun ke sawah dan ladang membawa alat-alat yang menghasilkan bunyi-bunyian serta ban-ban bekas agar dibakar untuk mengantisipasi hama belalang melahap habis tanaman mereka.
Asisten 1 Setda Sumba Tengah, Adri Sabaora, yang dihubungi melalui telepon, Kamis (22/4/2021), membenarkan hama belalang sudah melahap tanaman pertanian warga di beberapa wilayah seperti di Umbu Langgang, Umbu Pabal Selatan, dan akan bakal menyerang lagi di sekitarnya.
“Memang bulan lalu masih di lingkar utara dan masih di padang. Namun saat ini sudah masuk di lahan pertanian warga. Beberapa warga sudah ada yang melapor bahwa lahan pertanian sudah diserang oleh hama belalang. Informasi terakhir hama belalang dari wilayah Oka Wacu sudah bermigrasi ke wilayah Taman Nasional dan juga masih menyebar di wilayah Umbu Pabal Selatan,” tutur Adri.
Adri mengatakan, setiap malam seluruh instansi terkait dan elemen masyarakat tetap melakukan penyemprotan di padang-padang tempat hama belalang menginap sekaligus mengantisipasi perkembangbiakan belalang.
“Kami secara masif melakukan penyemprotan di padang-padang tempat hama belalang menginap dan memang kami lakukan hampir setiap malam di saat belalang tidak terbang. Ya, ini agar besok tidak terbang lagi dan juga mengantisipasi perkembangbiakan dari hama belalang tersebut,” serunya.
Adri menjelaskan, Pemerintah Provinsi NTT sudah memberikan 1.600 liter pestisida beserta 1 unit mist blower yang digunakan untuk membasmi hama belalang.
Dikutip dari antaranews.com, sebelumnya Bupati Sumba Tengah Drs. Paulus S. K. Limu, sudah menyatakan daerahnya saat ini sudah dalam kondisi darurat hama belalang. Hama belalang sudah menyerang ratusan haktar tanaman pertanian di Kabupaten Sumba Tengah.
“Kondisi Sumba Tengah saat ini sudah saya nyatakan darurat hama belalang yang semakin masif menyerang tanaman jagung petani. Sudah 200-an hektar dan ada ratusan hektar lagi yang juga berpotensi diserang,” kata Paulus Limu.
Menurut Paulus, hama belalang menyerang tanaman masyarakat sejak September 2020 lalu dan saat ini semakin masif menyerang tanaman jagung petani. (np)