Serahkan Daperma. GM Swasti Sari: Mari Kita Rawat Koperasi Ini Seperti Keluarga

kupang kopdit swasti sari

KUPANG KABARNTT.CO—General Manager (GM) Kopdit Swasti Sari, Johanes Sason Helan, Kamis (25/11/2021), di Kantor Cabang Swasti Sari Kupang Kota, menyerahkan dana perlindungan bersama (Daperma) bagi 12 alihwaris.

Penyerahan dana kematian ini adalah penyerahan kedua setelah yang pertama diberikan di rumah duka untuk membantu kelancaran semua proses pemakaman jenazah anggota yang meninggal dunia.

Bacaan Lainnya

“Dana kematian yang sudah diserahkan di tenda duka kepada keluarga atau alihwaris merupakan bagian solidaritas yang pertama dari Swasti Sari. Dana kematian itu kami tidak melihat dari berapa simpanannya di Swasti Sari, namun inilah bentuk kebersamaan kami dalam membantu keluarga mengurus proses pemakaman. Ya, membantu keluarga sewa kursi, tenda dan lain-lainnya di masa duka,” tegas GM Swasti Sari, Johanes Sason Helan, ketika menyerahkan daperma kepada ahliwaris.

Sason mengingatkan para penerima daperma untuk menjadikan Swasti Sari seperti keluarga sendiri.

Menurutnya, Kopdit Swasti Sari membentuk manusia dengan bersahabat, berteman dan merawat sampai mati. Karena itu  kita harus mencintai koperasi Swasti Sari ini sama dengan kita mencintai keluarga kita, mari kita pertahankan dan merawatnya secara baik,” pinta Sason.

Selain menyerahkan daperman, Sason juga menjelaskan jika masih ada pinjaman yang ditinggalkan anggota yang meninggal, maka pinjaman itu dihapus atau diputihkan.

“Pinjamannya langsung diputihkan, sehingga tidak adalah hutang almarhum di Kopdit Swasti Sari,” tegas Sason.

Lebih lanjut  Sason mengatakan, tahun 2020/2021 sudah sekitar Rp 4 miliar lebih Kopdit Swasti Sari mengeluarkan dana kamatian untuk anggota yang meninggal dunia.

“Itulah bentuk apresiasi Kopdit terhadap mereka yang telah mempercayakan Swasti Sari dalam mengelola keuangan mereka,” tandasnya.

Sementara salah selrang alihwaris dari  Ibu Marni Nitsae (alma), Santiana Naben, yang menerima daperma sebesar Rp 4.121.700, mengatakan, dana kematian dari Kopdit Swasti Sari ini memang sangat membantu keluarga.

“Apalagi kami juga menerima bantuan kematian pertama itu hampir Rp 8 juta lebih, dan kami pergunakan untuk sewa tenda, kursi, membantu dalam hal menjamu para pelayat dari keluarga sahabat dan handai taulan. Dan sekarang ini yang kedua ada lagi, jadi memang sangat membantu kami yang masih hidup,” kata Naben.

“Kami memang kaget, pas karyawan Kopdit Swasti Sari datang membawa dana kematian almarhumah yang meninggal, karena langsung memberikan di rumah saat jenazah masih ada. Jadi memang kami sangat berterima kasih, dengan begitu kami bisa membiayai semua tenda dukanya. Dan hari ini kami dipanggil lagi untuk menerima simpanan dari almarhum. Ini sangat, sangat baik bagi kami,” tegas Naben.

Menurutnya, dengan dana kematian ini, adik almarhumah dapat membiayai kuliahnya, karena almarhumah belum berkeluarga dan alhiwarisnya adalah adik kandungnya sendiri.

“Sehingga dengan simpanan almarhumah bisa membiayai pendidikan anaknya. Kami sangat berterima kasih dan bersyukur kepada koperasi ini,” kata Naben. (np)

Pos terkait